Bisnis Mobil Listrik Menjanjikan, MAB: Biaya Operasional Jauh Lebih Rendah

AsahKreasi.CO.ID, JAKARTA – PT Mobil Anak Bangsa (MAB) berbicara mengenai lonjakan penjualan kendaraan listrik dalam kategori empat roda yang lebih tinggi dibandingkan sepeda motor, seiring dengan munculnya tren elektromobilisasi di tanah air.

Menurut Puryanto dari Departemen Lisensi dan Hubungan Pemerintahan PT MAB, ada beberapa faktor yang menjadikan kendaraan empat roda semakin menarik minat pembeli di industri otomotif dalam negeri daripada sepeda motor.

Selain faktor tersebut, perbedaan harga turut berpengaruh karena mobil listrik memiliki biaya yang lebih rendah daripada mobil konvensional maupun mobil Hybrid,” jelas Puryanto dalam acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025, di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis.

Bukan cuma harganya saja yang mendorong meningkatnya volume penjualan mobil listrik lengkap tiap tahunnya, tetapi juga fiturnya serta penggunaan teknologi terbaru ikut berperan penting dalam suksesnya menjual kendaraan tanpa emisi ini di negeri kita.

Seperti itu pula, keyakinan masyarakat serta pemakai mobil di Indonesia kini telah meningkat dalam penggunaan armada tersebut berkat pembangunan infrastuktur yang dilakukan baik oleh pemerintahan maupun sektor bisnis privat.

“Kesadaran publik pada masa kini, telah mulai meningkat terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan sedang hingga tinggi,” katanya.

Di sektor sepeda motor, ia mengatakan bahwa penjualannya belum terlalu membangkitkan semangat akibar intervensi dari perusahaan pembiayaan yang diyakininya menjadi hambatan bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik.

Wartawan memotret mobil listrik di stand tertentu saat Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (29/4/2025). Acara pameran kendaraan ramah lingkungan ini menampilkan partisipasi lebih dari 143 perusahaan lokal dan internasional yang membawakan ragam jenis serta inovasi terbaru dalam bidang kendaraan elektrik seperti sepeda motor, mobil penumpang, truk, sampai suku cadang untuk mendukung teknologi kendaraan listrik. Gelaran ini bakal berjalan selama tujuh belasan hari hingga tanggal 4 Mei 2025 dengan harapan bisa menyedot minat sekitar 40.000 orang kunjugan. – (AsahKreasi/Prayogi)

“Sepeda motornya tidak terlalu cepat, karena 90% dari industri sepeda motor di Indonesia didukung oleh perusahaan pembiayaan. Di tempat ini, ada pertanyaan tentang apakah ketersediaan sepeda motor listrik telah diperoleh dengan mudah atau belum? Hal tersebut juga berpengaruh pada hambatan yang muncul,” ungkapnya.

Perlu dicatat bahwa penjualan mobil listrik di bulan Maret 2025 mengalami kenaikan yang cukup besar. Menurut data dari Gaikindo, jumlah penjualan untuk jenis kendaraan empergian empat roda mencapai angka 8.835 unit, naik tajam sebesar 70,46% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya terjual 5.183 unit saja.

Pada tahap awal tahun 2025, terjadi penurunan sebesar 70% dalam penjualan kendaraan listrik untuk kategori roda dua jika dibandingkan dengan data dari periode setara tahun sebelumnya, menurut informasi yang disampaikan oleh Asosiasi Motor Listrik Indonesia (AISMOLI).

Manfaat mobil listrik

PT Sokonindo Automobile, sebagai perwakilan resmi merek DFSK dan Seres, menyelenggarakan sesi dialog berjudul “Keuntungan Kendaraan Listrik bagi Usaha” bersama Helmy Yahya dalam acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 di JIEXPO, Kemayoran, pada hari Kamis.

Menurutnya, tujuan acara tersebut sangatlah penting guna menyampaikan pengetahuan kepada pebisnis mengenai manfaat sebenarnya dari penggunaan kendaraan listrik (EV) di dalam aktivitas usaha mereka.

“PT Sokonindo Automobile meyakini bahwa mobil listrik memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi operasional serta mendukung lingkungan yang lebih bersih. Kami terus berkomitmen melalui DFSK dan Seres untuk memenuhi ragam keperluan industri di Indonesia,” ujar Head of Sales & Marketing PT Sokonindo Automobile Doni Putra Okten.

Dengan demikian, acara ini juga bertujuan untuk mendukung kampanye “Zero Emission Fund” yang merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mempercepat penerimaan Kendaraan Listrik oleh berbagai lapisan masyarakat.

Untuk itu, pihaknya juga menghadirkan beberapa kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang hendak melakukan transisi ke kendaraan elektrik melalui hadirnya subsidi dari perusahaan sebesar Rp51 juta untuk kendaraan tertentu seperti Gelora E dan Seres E1 dengan melakukan trade-in kendaraan lama yang berbahan bakar bensin.

Di tempat yang sama, Helmy Yahya yang dikenal luas karena banyaknya pengalaman di bidang usaha, menyampaikan bahwa pebisnis harus hati-hati saat memilih armada untuk operasional mereka.

“Jangan ragu untuk membeli EV dengan harga terjangkau. Jika kita memilih mobil listrik yang lebih ekonomis, hal ini mencerminkan bahwa kita adalah orang cerdas,” kata Helmy Yahya.

Akhirnya, pebisnis bisa mengontrol pengeluaran berdasarkan keperluan mereka sendiri tanpa terikat pada biaya-biaya tak perlu akibat dari operasional yang seharusnya tidak ada.

“Kita haruskan punya penerimaan itu. Jangan sampai spending itu mengatur kita melainkan kita yang harus mengatur spending itu,” ujar dia.

Pilihan kendaraan

Dalam pameran PEVS 2025, DFSK dan Seres menampilkan Seres E1 yang merupakan mobil listrik murni dengan bentuk kompak dan dipasarkan dalam dua varian, yakni Seres E1 B-Type dengan harga Rp189 juta dan Seres E1 L-Type dengan harga Rp219 juta on the road Jabodetabek.

Sebuah model berada di samping sebuah mobil listrik di stand tertentu saat acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (29/4/2025). Acara pameran kendaraan ramah lingkungan ini menarik partisipasi lebih dari 143 penyedia produk lokal dan internasional, mempersembahkan ragam jenis serta penemuan baru untuk sepeda motor, mobil pribadi, truk, sampai suku cadang elektriknya. Gelaran ini bakal bertahan selama tujuh belasan hari hingga tanggal 4 Mei 2025, mengincar kehadiran kurang lebih 40.000 orang pengunjung. – (AsahKreasi/Prayogi)

Mobil listrik ini diberi klaim oleh produsennya mampu mencapai jarak sejauh 220 km pada tipe L dengan sekali pengisian daya penuh, menjadikannya sangat cocok untuk kebutuhan transportasi di kota besar. Didukung oleh mesin listrik yang menggerakan roda belakang (RWD), kendaraan tersebut memberikan efisiensi serta performa terbaik.

Di samping itu, ada juga truk listrik bernama DFSK Gelora E yang ditawarkan oleh mereka. Truk komersial ini telah dilengkapi dengan daya tempuh hingga 300 kilometer per isi baterai.

Gelora E juga cocok dijadikan pilihan utama untuk armada komersial karena menawarkan ruang kargo dan tempat duduk penumpang yang luas dengan konsumsi bahan bakar hemat, sehingga menjadi jawaban pintar dan hijau bagi pelbagai keperluan.

Pada acara PEVS 2025, para pembeli dapat menyaksikan secara langsung beragam model DFSK Gelora E yang dikembangkan untuk mendukung aktivitas usaha, termasuk varian spesial dengan kapasitas 11 penumpang cocok digunakan sebagai armada shuttle.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com