Pemain muda Real Madrid, Endrick, langsung mendapat kritikan tajam dari salah satu pemain Arsenal saat baru memasuki lapangan.
Endrick dan Real Madrid mengalami keberuntungan buruk ketika bertemu dengan Arsenal dalam pertandingan leg kedua babak delapan besar Liga Champions musim 2024-2025.
Real Madrid dikalahkan 1-2 di markasnya sendiri, Stadion Santiago Bernabeu, pada Rabu (16/4/2025) atau Kamis dinihari waktu Indonesia Bagian Barat.
Madrid telah tertinggal sejak menit ke-65 karena gol dari Bakayo Saka.
Baru berlalu dua menit, Vinicius Junior mencetak gol untuk menyamakan skor.
Akan tetapi, Arsenal tidak berhenti dan berhasil membalas gol melalui Gabriel Martinelli di waktu tambahan Injury Time.
Kekecewaan terjadi ketika mereka kalah di markas sendiri dengan skor akhir 1-5 secara agregat yang menyebabkan Madrid gugur.
Dirinya sendiri bermain sebagai pemain cadangan dalam pertandingan tersebut.
Bocah Sakti dimasukkan ke lapangan pada menit ke-61 untuk memperkuat barisan penyerang Madrid.
Sebaliknya dari mengejar prestasi, Endrich justru merasakan kecewa.
Baru dua menit berselang sejak mulai permainannya di lapangan, Endrich terjatuh karena dikalahkan Martinelli.
Pemuda berumur 18 tahun tersebut akhirnya hanya dapat menerima nasibnya menjadi korban serangan dari seorang pemain Arsenal.
Akibat kekalahan dari Arsenal, Madrid gagal mengukir sejarah baru.
Sepanjang masa Liga Champions, mereka belum pernah terkalahkan dengan skor 0-3 di babak pertama pada fase gugur.
Comeback terbesar Madrid pada kompetisi tertinggi klub Eropa terjadi saat musim 2015-2016 dengan Wolfsburg sebagai lawan.
Setelah tumbang 0-2 dalam partai pertama, Los Blancos meraih bangkit untuk merebut kemenangan 3-0 di pertemuan kedua.
Hat-trick Cristiano Ronaldo kala itu membawa Madrid lolos ke semifinal.
Madrid gagal mengikuti klub lain yang pernah mencatatkan comeback sensasional.
Musim 2003-2004 menjadi kali pertama sebuah tim sukses mengatasi kekalahan dengan selisih tiga gol pada leg pertama babak gugur dalam sejarah Liga Champions.
Pada saat tersebut, Deportivo La Corunna kalah dengan skor 1-4 di pertandingan awal namun berhasil memenangkan laga kedua dengan skor 4-0.
Melanjuti musim 2017-2018 di fase perempat final, AS Roma mengubah nasibnya dari kekalahan 1-4 menjadi kemenangan telak 3-0 melawan Barcelona.
Liverpool juga pernah menjungkir balikkan Barcelona saat semifinal musim 2018-2019.
The Reds pernah dikalahkan dengan skor 0-3 di Camp Nou, namun kemudian mereka membalas dengan mencetak 4 gol saat bertemu Blaugrana sebagai tuan rumah.