Your cart is currently empty!
AsahKreasiPembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengatakan bahwa hambatan utama dalam sesi tes MotoGP Jerez 2025 adalah angin yang cukup kencang. Ia menyelesaikan balapan di urutan ketujuh belas sementara Marc Marquez menjadi yang paling cepat.
Tindakan Bagnaia dalam uji coba MotoGP di Sirkuit Jerez tahun 2025 sekali lagi menarik perhatian.
Tidak berjauhan setelah masa keemasannya sebagai juara dunia tiga kali meredup, ia menjadi pembicaraan lagi akibat hasil tes yang sangat mengecewakan.
Saat Marc Marquez berhasil menunjukkan kecepatannya dan unggul di tes Jerez, Bagnaia malah berada di posisi belakang.
Sepanjang delapan jam uji coba pada Senin (28/4/2025), murid Valentino Rossi itu tidak menghasilkan apa-apa yang memuaskan.
Bagnaia ketinggalan 1,5 detik dari Marquez dan akhirnya berakhir di urutan ke-12.
Pecco, sapaan akrab dari pembalap tersebut, justru tertinggal di belakang empat rider resmi Honda.
Johann Zarco berhasil menunjukkan performa yang menguntungkan untuk timnya dengan berada di posisi sepuluh besar, sedangkan Luca Marini dan Joan Mir finish persis di belakang Bagnaia.
Tentu saja Ducati mencoba berbagai hal baru selama tes di Jerez kemarin.
Termasuk menginstal tuas di samping kiri kemudi untuk membantu pembalap dalam proses=start.
Tetapi hal tersebut tetap tak dapat menjadi dalih, sebab hampir seluruh pembalap yang mengendarai motor Desmosedici GP finish di depan Bagnaia.
Selain Fabio Di Giannantonio (VR46) yang mengalami kecelakaan dan masih berada dalam tahap pemulihan kesehatannya. Diggia menyelesaikan balapan di posisi ke-18.
Menyampaikan pernyataan setelah melakukan tes di Jerez, Bagnaia menyebutkan bahwa dirinya merasa cukup terpengaruh oleh keberadaan angin.
Menurut Bagnaia yang diquote oleh AsahKreasidari Speedweek, “Angin kencang merupakan tantangan besar pada hari uji coba tersebut.”
“Maka, tak mungkin dapat bergerak begitu cepat,” ujarnya mengenai waktunya putarannya yang terlambat.
Sebaliknya, Bagnaia menyatakan bahwa tugas yang ia lakukan dalam pengujian di Jerez kemarin tidak hanya berkutat pada pencarian waktu perputaran atau lap time.
Di atas segalanya, ada berbagai aspek yang ia ingin coba dan bandingkan.
Khususnya dalam mengenali feel diatas motor yang sejak awal musim MotoGP 2025 ini belum juga dia temukan.
“Saya ingin melaksanakan banyak lapangan balap guna memperoleh pembanding bahwa kita sedang pada rute yang tepat untuk merebut kembali emosi yang sempat sirna,” terang Bagnaia.
“Maka saya menghentikan kebiasaan memeriksa jam, dan hanya fokus untuk menuntaskan daftar tugas yang panjang untuk hari itu,” jelasnya.
Leave a Reply