Your cart is currently empty!
AsahKreasi–
Apakah aman untuk memakan daun kelor secara rutin setiap harinya? Ini adalah pertanyaan yang sering timbul seiring peningkatan ketertarikan orang-orang pada tumbuhan alami yang memiliki banyak keuntungan bagi kesehatan.
ternyata mengonsumsi daun kelor secara rutin masih termasuk aman asalkan tidak berlebihan. Hal ini karena daun kelor dipercaya memiliki kadar tinggi antioksidan, vitamin, serta mineral yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Tetapi, sama halnya dengan penggunaan bahan alami lain, sangatlah penting untuk mengetahui batasan yang aman dan juga dampak negatif yang mungkin timbul.
Oleh karena itu, pahami penjelasan serta keuntungan daun kelor bagi kesehatan di bawah ini.
Disarikan dari
Medical News Today
dan
WebMD,
Daun kelor pada dasarnya aman untuk di konsumsi sehari-hari asalkan dalam batas yang wajar.
Meskipun demikian, sampai saat ini belum ada dosis baku yang telah disetujui dalam praktik medis. Akan tetapi, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa meminum 1 hingga 2 sendok makan (kira-kira 5-10 gram) serbuk daun kelor setiap harinya masih diperkirakan aman bagi kebanyakan individu.
Berikut beberapa titik utama mengenai asupan sehari-hari dari daun kelor.
Daun kelor
(Moringa oleifera)
mengandung berbagai nutrisi esensial seperti vitamin A, C, kalsium, serta zat besi.
Memakan jumlah yang tepat setiap hari dapat mendukung memenuhi keperluan sehari-hari tanpa menyebabkan dampak negatif.
Bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau gangguan tiroid, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum rutin mengonsumsi kelor. Kandungan aktif dalam kelor bisa berinteraksi dengan obat yang sedang digunakan.
Walaupun daunnya cukup aman, bagian lain dari tanaman kelor seperti akar dan kulit batang sebaiknya dijauhi, khususnya bagi wanita yang sedang mengandung, karena bisa menyebabkan kontraksi rahim.
Sangat penting untuk ditekankan bahwa walaupun kelor mempunyai berbagai keuntungan, hal ini tidak bisa menggantikan terapi medis. Manfaatkannya sebagai pelengkap dalam pola makan yang baik dan benar, jangan digunakan sebagai metode penyembuhan utama.
Mempertimbangkan sejumlah poin tersebut sungguh sangat diperlukan agar dapat mencegah dampak negatif yang tak diharapkan.
Tanaman yang populer dengan sebutan “pohon ajaib” ini sudah lama dimanfaatkan dalam praktik kedokteran alternatif.
Berikut beberapa keuntungan dari daun kelor sesuai dengan penelitian permulaan dan observasi di laboratorium.
Kelor mengandung antioksidan seperti
quercetin
yang bisa menolong dalam pengurangan tekanan darah serta pencegahan penumpukan kolesterol di pembuluh darah.
Komponen anti-inflamasi dan antioksidan memiliki potensi untuk menjaga sistem kardiovaskular terlindung dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif.
Sejumlah studi pendahuluan mengindikasikan bahwa protein mirip insulin pada tanaman kelor bisa mendukung pengaturan kadar glukosa dalam darah, namun data medisnya belum banyak.
Efek pencahar yang alami pada daun kelor dapat membantu menangani masalah konstipasi, sedangkan senyawa penghambat peradangan di dalamnya berpotensi melindungi terhadap tukak lambung dan kolitis.
Campuran vitami C, beta-karotena, serta polifenol pada tanaman kelor dapat menguatkan kekebalan tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan.
Senyawa antioksidan seperti flavonoid serta asam amino dipercaya dapat mendukung kesejahteraan otak dan menurunkan risiko masalah pada sistem saraf, seperti
Alzheimer.
Daun kelor mengandung banyak zat besi dan mampu mendukung penyerapan mineral ini oleh tubuh dengan lebih efisien, yang membuatnya berguna bagi mereka yang mengidap anemia atau kekurangan zat besi.
Bisakah memakan daun kelor tiap hari? Asalkan di konsumsi dengan porsi wajar dan tidak menggantikan perawatan medis, maka jawabannya iya.
Komposisi nutrisi serta zat antosianin pada dedaunan pohon kelor membuatnya menjadi penambah yang ideal untuk diet seimbang.
Tetapi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mulai mengkonsumsi secara rutin, terutama apabila Anda sudah menggunakan obat-obatan tertentu atau memiliki masalah kesehatan spesifik.
Leave a Reply