Skip to content

Amran Sulaiman: Pengamat Terkemuka dari Universitas ternama Diancam Penjara



AsahKreasi


,


Jakarta


– Pernyataan dari Menteri Pertanian atau
Mentan
Amran Sulaiman
Terkait kabar bahwa seorang pengamat bakal ditahan mulai ramai dibicarakan di platform-media sosial. Hal tersebut ia sampaikan saat menyampaikan pidato pada peringatan Dies Natalis ke-49 Universitas Sebelas Maret, Surakarta, yang jatuh pada hari Selasa, 11 Maret 2025.


Di platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), bagian dari videonya yang berisi pidato Amran diposting oleh akun @tham878.

Menteri Amran: Terdapat analis dari negeri lawan yang mungkin akan ditahan dalam waktu dekat.

Tulis akun tersebut pada hari Rabu, tanggal 23 Maret 2025.


Apa sebenarnya yang disampaikan oleh Amran itu?

Pada pidato dalam rangkaian Acara Sidang Terbuka Senat Akademik peringatan ulang tahun ke-49 Universitas Sebelas Maret yang diposting di saluran YouTube Universitas Sebelas Maret (UNS) pada hari Rabu, tanggal 12 Maret 2025, Amran pertama-tama menunjukkan prestasi dari program pengembangan lahan pertanian bagi petani di Merauke, Papua Selatan.

Amran menceritakan dialog antara dirinya dengan Presiden Prabowo Subianto saat sang kepala negara mengunjungi Merauke pada Minggu, 3 November 2024. Di tempat tersebut, Prabowo menyaksikan proyek yang dulunya lebih dikenal sebagai keranjang pangan atau

food estate

Itu berkembang, berbeda dengan keraguan beberapa pihak.

Dia menyebutkan bahwa orang-orang yang mencurigai program sawah irigasi hanyalah fokus pada keuntungan finansial dan mungkin saja adalah para imporernya tidak berharap agar Indonesia menjadi mandiri dalam produksi pangan.

Adapun

food estate

Di Kalimantan Tengah, proyek pengembangan sawah pada akhirnya tidak terselesaikan dan mengalami kemacetan selama bertahun-tahun. Menurut penjelasannya, hal ini disebabkan oleh sikap ego sektoral. Sehingga, hanya infrastruktur saluran irigasinya saja yang berhasil dibuat.

Dia menyatakan secara langsung menangani proyek pengecatan sawah dan pertumbuhan. Amran juga bertujuan untuk mencapai 3 juta hektar lahan yang dicat dalam waktu tiga tahun, tentu saja tanpa ada hambatan seperti dari para analis.


Mohon maaf karena terdapat pula beberapa pengamat yang ternyata merupakan musuh negara. Saya minta maaf kepada Bapak Rektor dan Profesor Besar, namun dalam waktu dekat dia mungkin akan ditahan. Dia menjadi bagian dari permasalahan di negeri kita ini.

Kata Amran sebagaimana terlihat di saluran YouTube Universitas Sebelas Maret pada hari Selasa, 15 April 2025.

Amran tidak secara spesifik mengatakan siapa pengamat tersebut. Menurutnya, pengamat itu berasal dari salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia.

Namun Amran mengonfirmasi bahwa akademisi tersebut bukan berasal dari UNS. Dia bercanda, jika sang pemikir adalah alumni UNS, dia tentu saja akan menolak penghargaan dari perguruan tinggi yang ada di Surakarta itu.


Banyak pihak kami negosiasi dengan mengatakan, ‘Menteri Amran lah penyebab masalah’. Tidak demikian halnya. Yang memohon adalah negara dan masyarakat, tidak ada sangkalan dari Amran atas permintaan tersebut. Berkas dikirim kepada lembaga penegakan hukum. Kemungkinan besar nanti dia akan dihukuman. Dia adalah pakar analisis politik yang bila nama disebut pasti Anda kenali.

ujar Amran.


Harap tunggu sebentar, mari kita berdoa semoga dia akan berpindah ke alam lain.

ucap Amran, menambahkan.



Tempo

Sudah mencoba menghubungi Kepala Biro Hubungan Media dan Informasi Publik di Kementerian Pertanian Moch Arief Cahyono untuk mendapatkan pengakuan. Dia pun menjawab sapaan tersebut.

Tempo

tetapi tidak menjawab pertanyaan tentang arti ” musuh negara ” serta posisi hukum dalam kasus yang mengancam sang analis tersebut.


100 Hari Kabinet Prabowo: Food Estate, Apakah Itu Lumbung Pangan Atau Hanya Masalah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *