Skip to content

Amerika Kritik Fenomena Barang Bajakan di Mangga Dua, Berikut Detail Dokumen Resmi


AsahKreasi.CO.ID –

Baru-baru ini Amerika Serikat (AS) menyuarakan ketidakpuasan terhadap eksistensi Manggarai Duabelas di Jakarta karena diduga menjadi pusat perdagangan barang palsu.

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa produk ilegal tersebut menjadi hambatan dalam perdagangan antar kedua negara.

Di dalam Laporan Estimasi Perdagangan Nasional 2025 tentang Hambatan Perdagangan Asing yang disusun oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Pasar Mangga Dua tetap masuk dalam daftar pemantuan prioritas dari pihak perdagangan AS, sejajar dengan beberapa platform e-commerce di Indonesia.

Walaupun pemerintah Indonesia telah menerapkan tindakan terhadap barang-barang bajakan, para pengusaha di Amerika Serikat tetap cemas karena peredaran produk ilegal masih marak di daerah Mangga Dua dan sekitarnya.

Pemerintahan Donald Trump juga menekan Indonesia untuk mengambil langkah yang lebih keras terhadap maraknya barang-barang bajakan, sebagian dari upaya diplomatik dalam hubungan perdagangan bilateral saat perang dagang sedang memanas.


Perhatian Harus Diberikan pada Negosiasi Tarif AS Tentang Impor LPG dan Minyak, Indonesia Wajib Berwasapan


Isi dokumen AS

Perlu dicatat bahwa dokumen mengenai protes terkait penyebaran produk palsu di Indonesia sebetulnya adalah bagian dari laporan tinjauan perdagangan Amerika Serikat atas hubungan ekonomi dengan berbagai negara dalam kurun waktu bertahun-tahun ini.

Rintangan Perdagangan Amerika Serikat terhadap Indonesia diumumkan melalui dokumen yang bertajuk ”

Laporan Perdagangan Nasional 2025 tentang Hambatan Perdagangan Asing

“.

Saat mengenai kritik dari pemerintahan Amerika Serikat tentang jumlah besar produk palsu yang ada di Mangga Dua Jakarta disampaikan dalam dokumen terpisah dengan judul ”

2024 Tinjauan Pasar Ilegal Terkenal untuk Pemalsuan dan Pembajakan

“.

Berkas ini menggarisbawahi tantangan yang dialami pengusaha Amerika Serikat di beberapa negara, termasuk Indonesia. Dokumen tersebut dibuat oleh Asisten Presiden AS dan turut diterbitkan pada laman resmi USTR.


Duta Besar China untuk Amerika Serikat Mendesak Penghentian Perang Dagang, Mengingatkan Beijing Sudah Siap Bertahan

Disebutkan bahwa Indonesia tetap menjadi surganya untuk produk ilegal meskipun pemerintah telah berupaya menghilangkan hal tersebut.


Mangga Dua masih menjadi pasar favorit untuk berbagai jenis barang palsu seperti tas tangan, dompet, mainan, produk kulit, dan pakaian. Tindakan penegakan hukum terhadap pedagang barang tiruan sangat minim atau tidak ada sama sekali. Para pemangku kepentingan melanjutkan laporan bahwa surat peringatan yang diberikan kepada para penjual kurang efektif dan mereka mengkhawatirkan absennya proses pidana. Indonesia harus melakukan langkah-langkah pengawasan yang lebih kuat dan luas di tempat ini serta pasar lainnya, termasuk dengan upaya-upaya dari Satgas Penegakan Pelaksanaan Kekayaan Intelektual.

tulis USTR dalam laporannya.


Pasar Mangga Dua dikenal karena menjual beragam produk tiruan seperti tas tangan, dompet, mainan, benda-benda dari kulit, serta pakaian. Upaya pemenuhan aturan untuk menekan perdagangan barang palsu di tempat tersebut sangat minim atau mungkin tak pernah dilakukan sepenuhnya. Pihak-pihak terlibat sering kali melaporkan bahwa larasan pengaduan yang disampaikan kepada pedagang setempat cenderung kurang memberi dampak signifisant. Selain itu, keluhan tentang ketidakefektivan ancaman penyitaan secara hukum pun telah banyak tersuarakan. Oleh karenanya, dibutuhkan langkah-langkah hukum yang kuat dan komprehensif dalam hal ini, mencakup operasi bersama Tim Gabungan Pengawan Hak Kekayaan Intelektual.



Tonton:

Jengkel dengan Perang Dagang, Negara Bagian California Menggugat Kebijakan Trump

Di luar Indonesia, USTR juga mengkritik dua negara ASEAN lainnya, yaitu Malaysia dan Thailand, karena dinilai sebagai hambatan bagi perdagangan.

Pada situasi Thailand dan Malaysia, otoritas Amerika Serikat turut menyuarakan keluhan mereka tentang penyebaran produk-produk bajakan, terlebih lagi yang dipasarkan di area seperti Jalan Petaling (Kuala Lumpur) serta pusat perbelanjaan MBK (Bangkok).

Artikel ini sudah dipublikasi di Kompas.com denganjudul

Konten Penuh Surat AS tentang Keluhannya Mengenai Banjirnya Produk Imitasi di Mangga Dua

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *