AsahKreasi
Sindiran Ahmad Dhani soal royalti hingga membuat hubungannya memanas dengan Ariel Noah, kini ditanggapi anak Titiek Puspa.
Sebuah pewarisan dari almarhumah Titiek Puspa sebagaimana pencipta lagunya ialah royalti.
ternyata, keluarga memutuskan untuk mengalihkan hak royal dari almarhumah Titiek Puspa kepada perusahaan rekaman-nya yaitu Musica Studios.
Anak Titiek Puspa, Petty Tunjungsari mengaku mempercayai Musica Studios sebagai label musik sang ibu selama ini.
•
Bela Ariel Noah, Judika Bikin Ahmad Dhani Panas Boikot Lagu Dewa & Tolak Undangan: Dianggap Maling
“Nah gini ya kita semua harus kepala dingin. Kami sudah mempercayakannya kepada Musica,” kata Petty ketika ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin(14/4/2025).
Petty melanjutkan masih mendalami mengenai masalah royalti dari sang ibu selama berkiprah di industri musik Tanah Air.
Dia dan keluarganya serta Musica belum membahas soal royalti karena masih dalam keadaan berkabung.
Meskipun begitu, hal-hal tersebut mendapatkan bantuan penuh melalui Musica Studios.
“Saya pribadi pun baru sejak tiga atau empat hari terakhir dan belum menyangkut soal royalti karena semua urusan tersebut telah ditangani oleh Musica sampai saat ini,” katanya.
“Ya, mari kita tetap tenang,” tambah Petty.
Petty menyatakan tidak tahu tentang keinginan Ahmad Dhani untuk membantu royalti Titiek Puspa ketika ditanyakan.
“Belum tahu sama sekali. Informasinya baru saja saya peroleh dari jurnalis saya,” ungkapnya.
Meskipun begitu, semua dana royalty lagu Titiek Puspa sampai saat ini ditangani oleh Musica Studios.
“Kontraknya sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Jika tidak, hingga saat ini kita masih bersama Musica dan pertanyaannya adalah membayar atau tidak membayar. Semua ini sudah tercatat dalam sistem,” jelasnya lebih lanjut.
Petty menyatakan akan tetap memelihara hak atas karya sang ibu karena dianggapnya sebagia bagian dari pewarisan.
“Saya saja yang sebenarnya merawatnya. Sebab jika tidak, akan terlihat angkuh. Warisan ini berasal dari ibu saya. Jika tidak kucarekan, aku seperti orang yang sombong,” jelas Petty.
“Mari tenang dulu. Saya masih belum mencapai tahap itu,” tambahnya.
Warisan buat Igun
Desainer Ivan Gunawan rupanya menerima sebuah pewarisan dari almarhumah Titiek Puspa.
Ternyata, sebelum wafat, Titiek Puspa pernah menggadaikan cincin miliknya.
Hal itu disampaikan oleh Ivan Gunawan alias Igun yang memiliki hubungan erat dengan Titiek Puspa.
Awalnya, Igun benar-benar mengajukan permohonan agar dipinjami cincin yang dimiliki oleh Titiek Puspa.
Kejadian itu berlangsung sangat lama sebelum Titiek Puspa terserang penyakit.
Namun, tak lama kemudian, Titiek Puspa menyatakan bahwa cincin tersebut tengah dijual gadai untuk mendanai penampilannya.
Setelah dibayar lunas, barulah Titiek menyerahkan cincin itu kepada Igun sebagai pewarisannya.
“Sesungguhnya yang saya inginkan adalah saat beliau masih dalam keadaan sehat. Saya memegang tangan beliau seperti ini, ‘Nanti ketika Eyang sudah tiada, cincin ini akan menjadi milik saya,’ ” ungkap Igun di wilayah Depok, Jawa Barat, pada hari Sabtu, 12 April 2025.
“Seketika Eyang menceritakan bahwa cincin tersebut masih ditempatkan sebagai jaminan di bank. Singkat kata, ia mengatakan: ‘Nak tunggu sebentar. Cincinku masih dalam proses pinjam uang di bank.’ Namun setelah itu, cincin itu dipulangkan dan diserahkan kepada saya. Sehingga, saya memiliki peninggalan dari Eyang,” tuturnya.
Namun demikian, Igun tidak ingin menggunakan gelang itu secara asal-asalan sebab ukurannya terlalu besar.
Igun hanya akan menggunakan gelang tersebut pada kesempatan-kesempatan khusus.
“Enggak sih, cincinnya ngga sebesar ini. Cincinnya malah besar sekali, seperti mikrofonmu. Jadi hanya untuk acara-acara spesial atau penting saja yang akan digunakan,” katanya.
Lebih lanjut, pria 43 tahun ini mengaku punya banyak kenangan indah bersama Titiek Puspa. Bahkan, hampir setiap hari Titiek menelepon Igun untuk mengomentari penampilan Igun di acara televisi yang dia bawakan.
Ada banyak cerita. Kakekku itu menghubungiku hampir setiap harinya. Nyaris semua hari dia menelepon saya pukul setengah tiga sesudah menyelesaikan acara televisi Brownis. Dia sering berkata, ‘Hari ini kamu tampak buruk, lemas, selalu emosi, tapi kadang juga baik,’ ujar Igun.
Karena terlalu sering dihubungi oleh Titiek, Igun mengakui bahwa dia pernah merasa tidak nyaman dengan hal itu dan pada akhirnya memilih untuk tidak lagi menjawab panggilan dari si penyanyi berpengalaman tersebut.
Namun, sesudah Titiek tertimpa penyakit sampai pada akhirnya meninggal dunia, Igun malah rindu akan panggilan-panggilan dari Titiek.
“Ibu terkadang merasa tidak nyaman dan ada kalanya permintaan dari sang anak tak dipenuhi. Memang begitu sifatnya seorang anak, kadang malas melaksanakan tugas mereka,” jelas Igun.
“Tetapi terlihat saat dia tidak hadir. Ya Allah, tak ada yang menelepon saya siang itu,” katanya.
Kematian Titiek Puspa benar-benar meninggalkan kesedihan yang dalam pada Igun.
Namun, sang perancang bertubuh besar itu baru meneteskan air mata meratapi kepergian Titiek Puspa setelah kembali dari rumah duka.
“Kemarin waktu menghadiri pemakaman ingin menangis (tetapi) karena ada banyak orang jadi merasa sungkan. Hanya saat sampai di mobil saja akhirnya saya menumpahkan air mata,” katanya.
Igun juga menyatakan telah berkunjung ke pemakaman Titiek Puspa sehari setelah beliau dimakamkan.
Ternyata, lokasi tempat makan Titiek Puspa tidak jauh dari pemakaman beberapa anggota keluarga Igun.
“Hari ini saya sudah pergi ke kuburan. Kebetulan saja, Alhamdulillah makam Bu Titi Puspita yang Eyank miliki berdekatan dengan makam buyut dari ibu bapak saya dan salah satu pamannya pun ikut terletak disana. Jadi sempat mengunjunginya semua.” katanya singkat.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Titiek Puspa dibawa ke rumah sakit pada tanggal 26 Maret 2025 karena pingsan ketika sedang mengambil bagian dalam acara Lapor Pak yang ditayangkan oleh Trans 7.
Dokter setelah itu menegakkan diagnosis bahwa Titiek mengidap perdarahan di bagian otak kirinya.
Setelah melalui proses operasi dan perawatan selama 15 hari di Rumah Sakit Medistra, Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) jam 16:25 WIB.
Jenazah kemudian disemayamkan di Wisma Puspa, Pancoran, dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Jumat (11/4/2025) setelah salat Jumat.
Artikel ini telah tayang di
BanjarmasinPost.co.id