AsahKreasi
Ikan goreng merupakan salah satu jenis hidangan paling sederhana dan sering dihidangkan dalam kebiasaan konsumsi makanan orang Indonesia.
Walaupun mempunyai cita rasa yang lebih gurih dan renyah, makanan tersebut tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan karena dianggap kurang baik bagi kesehatan.
Dikatakan pula bahwa makan ikan goreng dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker, dan berbagai macam penyakit kronis lainnya.
Secara keseluruhan, ikan memiliki kandungan omega 3, yaitu jenis minyak baik atau asam lemak tidak tersaturasi ganda yang menyediakan berbagai keuntungan bagi kesejahteraan tubuh, terutama jantung dan otak.
Berdasarkan penjelasan dari dokter spesialis gizi masyarakat Tan Shot Yen, memasak ikan dengan cara digoreng malah dapat merubah kandungan omega 3 menjadi zat yang berpotensi membahayakan tubuh.
Tepat. Menggoreng ikan merubah omega 3 menjadi.
trans fat
,” ujarnya, saat dihubungi
AsahKreasi
, Minggu (8/12/2024).
Bukti tersebut juga ditampilkan melalui penelitian yang dipublikasikan di jurnal
Gizi, Metabolisme dan Penyakit Kardiovaskular
pada Juli 2015.
Ikan goreng dapat memicu penyakit jantung serta kanker.
Menurut penelitian, memasak ikan dengan metode goreng, khususnya menggunakan teknik
deep-frying
, bisa memproduksi asam lemak trans, yang akhirnya merusak manfaat alami dari kandungan asam lemah tersebut.
Di luar merubah omega 3 menjadi lemak trans, proses menggoreng ikan juga menciptakan zat-zat baru yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu timbulnya penyakit kanker.
“Seluruh jenis gorengan memproduksi (komponen) akrilamid dan polisiklik aromatik hidrokarbon,” jelas Tan.
Menurutnya, tim dari Fred Hutchinson Cancer Research Center dan Universitas Washington mengungkapkan bahwa konsumsi kentang goreng, ayam goreng, ikan goreng, serta donat berhubungan dengan risiko hampir satu pertiga lebih tinggi untuk mendapatkan kanker prostat.
Setelah mengelompokkan agresivitas tumor, peneliti dalam studi menemukan adanya hubungan yang sedikit lebih kuat dengan penyakit yang lebih agresif.
“Penemuan tersebut mengindikasikan bahwa konsumsi makanan goreng secara rutin bisa mempengaruhi pertumbuhan kanker prostat,” papar Tan.
Penelitian lain, studi dalam
Public Health Nutrition
Pada Juni 2016, disebutkan bahwa mengonsumsi ikan goreng sebanyak dua porsi atau lebih setiap minggu berhubungan dengan peningkatan risiko kejadian masalah jantung dan pembuluh darah.
Peristiwa kardiovaskular mengacu pada setiap kejadian yang bisa menimbulkan cedera pada dinding jantung.
“Pula penyakit jantung dan pembuluh darah,” lanjut Tan Shot Yen.
Pilihan hidangan ikan lainnya selain menggoreng
Meskipun demikian, Tan menekankan bahwa keberadaan risiko dari pangan olahan seperti ikan goreng tidak serta-merta membuat masyarakat harus menjauhi konsumsi ikan secara keseluruhan.
Karena itu, ikan adalah penyedia protein, vitamin D, dan asam lemak omega-3 yang lebih unggul jika dibandingkan dengan makanan lainnya.
Sebagai gantinya dari penggorengan, Tan menyarankan kepada masyarakat supaya memasak ikan menggunakan metode tradisional yang biasa ada dalam masakan Nusantara sehingga nutrisi omega 3-nya tetap terjaga.
Berikut adalah cara memasak ikan yang dapat melestarikan nutrisi penting dari makanan tersebut:
- Ikan pepes (ikan yang diiris tipis lalu dibungkus menggunakan daun pisang, selanjutnya dikukus atau dipanggang)
- Panganek (hidangan khas Sumatera Barat berbahan dasar ikan utuh yang dimasak bersama saus hingga mengental)
- Asam padeh (hidangan ikan dengan kuah asam khas Minangkabau serta Melayu)
- Arsik (masakan tradisional Batak yang terdiri dari ikan yang diolah menjadi masakan kering)
-
Naniura (
sashimi
dari Tapanuli, Sumatera Utara) - Panggang bungkus dedaunan (hanya tambahkan sedikit garam dan perasan jeruk nipis).
- Kuah ikan asam
- Kapurung (hidangan asli Sulawesi Selatan berbahan dasar tepung sago serta dicampur dengan ikan atau jenis daging lainnya, dihidangkan bersama saus kacang dan sayuran)
- Gulai (masakan dengan ikan yang dimasak menggunakan kuah santan serta bumbu spesial)
- Ikan asin berbumbu (yang telah diberi garam, diproses dengan bumbu, lalu dikukus atau direbus hingga mengering)
- Kari
- Sajian ikan bernama Singang, khusus dari Nusa Tenggara Barat dengan kuah yang memiliki rasa asam dan manis.
- Otak-otak (makanan ringan berbahan dasar ikan yang telah diberi rempah, kemudian dikemas dalam daun pisang atau daun kelapa sebelum dipanggang)
- Tekwan (hidangan tradisional asli Palembang, Sumatera Selatan yang dibuat dari perpaduan ikan serta tepung sagu, dihidangkan bersama sup berkuah kaldu ikan).
Di luar itu, metode memasak tradisional dari negeri kita ini memiliki cita rasa yang lebih kompleks dan dapat menarik minat untuk mencicipi.
“Aslinya masakan di Indonesia tak ada yang digoreng lho,” katanya.