AsahKreasi
, JAKARTA — Apindo menganggap perdebatan terkait gangguan ‘صندVMLINUX
premanisme
di investasi baru pabrik kimia
chlor alkali-ethylene dichloride
(CA-EDC) milik
Chandra Asri
Kelompok harus diteliti secara mendalam untuk mencegah gangguan terhadap investasi.
Shinta W. Kamdani, Ketua Umum Apindo, menyampaikan bahwa organisasinya fokus pada pentingnya menjaga aspek keselamatan berinvestasi untuk mencegah gangguan terhadap lingkungan bisnis di masa depan.
Maka hal ini yang kiranya patut menjadi fokus kita, namun insiden Cilegon sepertinya memerlukan investigasi tambahan agar dapat mengerti sebenarnya masalahnya bagaimana,” ungkap Shinta pada jumpa pers Apindo, Senin (12/5/2024).
Proyek Chandra Asri Rp15 Triliun Kena Palak, Ekonom Waswas Iklim Investasi Terganggu
Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan berbagai video yang tersebar lewat akun Instagram, X hingga TikTok yang menunjukkan sejumlah pihak yang diduga adalah Kadin Cilegon hingga ormas setempat meminta jatah proyek dari total investasi yang digelontorkan untuk membangun pabrik CA-EDC.
Dalam unggahan video yang beredar salah satunya melalui akun TikTok Fakta Banten, pada Minggu (11/5/2025), pihak-pihak tersebut bertemu dengan perwakilan dari Chengda Engieering Co yang merupakan kontraktor dari proyek pembangunan pabrik milik anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yaitu PT Chandra Asri Alkali (CAA).
:
Investasi Pabrik Kimia Chandra Asri Digeruskan, BKPM Langsung Campur Tangan
Dalam klip video itu, sejumlah individu berpakaian seragam warna putih dan hitam dengan logo Kadin juga menyuarakan pendapat mereka di acara tersebut. Selain organisasi Kadin, ada pula beberapa badan asosiasi serta kelompok massa lain yang diketahui hadir pada kesempatan ini seperti HIPPI, Hipmi, Gapensi, HNSI, dan masih banyak lagi.
Shinta tidak menyampaikan penjelasan tambahan tentang masalah tersebut. Akan tetapi, ia mendesak pihak berwenang agar memperkuat peraturan serta melakukan penyelidikan atas orang-orang yang menggunakan nama sebuah organisasi atau perseorangan untuk melancarkan tindakan yang merugikan.
:
Anindya Bersuara Mengenai Oknum Kadin yang Memeras Proyek Pabrik Kimia Chandra Asri
“Maka kita tidak ingin fokus terlalu banyak pada sisi tersebut; sebaliknya, kami cenderung menekankan aspek keamanan dan organisasi. Ini merupakan hal yang sangat vital karena berdampak pula pada kerusakan iklim bisnis yang kondusif,” jelasnya.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sedang melaksanakan proses pengecekan terhadap postingan yang menjadi viral di media sosial. Postingan tersebut mengindikasikan bahwa seorang anggota Kadin dari Cilegon dituduh meminta ‘bagian’ dalam proyek kepada para pemodal yang berhubungan dengan pengembangan pabrik kimia CA-EDC oleh Chandra Asri Group.
Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie menyampaikan bahwa mereka sudah mendapatkan laporannya dan segera membentuk sebuah tim untuk memverifikasi informasinya. Pusat Kadin bersama pemerintah daerah serta Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) berencana melakukan pengecekan di lokasi pada hari Rabu, 14 Mei 2025.
“Bila terdapat kasus semacam itu yang melibatkan individu tidak bertanggung jawab, biasanya tingkatannya adalah di kabupaten atau kota. Oleh karena itu, kami berencana untuk bekerjasama dengan pemerintah provinsi,” jelas Anin ketika ditemui di TempoScan Tower pada hari Selasa, 13 Mei 2025.
Bukan hanya itu saja, Kadin mengirim wakil ketua umum yang bertanggung jawab atas bidang hukum dan organisasi guna melanjutkan serta merespons dengan tepat sasaran. Di sininya, Anin meminta agar Kadin konsentrasi pada peningkatan perdagangan dan investasi di dalam negeri.
Leave a Reply