WASHINGTON DC, AsahKreasi
– Presiden AS Donald Trump menegaskan kesediaannya untuk hadir dalam pembicaraan perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang direncanakan berlangsung di Istanbul, Turki pada 15 Mei 2025. Keputusan Trump ini datang setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengajukan ide untuk melakukan pertemuan langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Trump menyebut bahwa dia tengah memikirkan opsi “berpenerbangan langsung” menuju Istanbul guna mendukung penyelesaian tensi di antara kedua negeri tetangga yang kini masih berkonfrontasi secara militer.
“Trump menyatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk sungguh-sungguh melakukan perjalanan udara ke sana,” katanya pada hari Senin (12/5/2025), sebagaimana dilaporkan oleh media tersebut.
Al Jazeera
.
Rencana kedatangan Trump secara langsung mendapatkan sambutan hangat dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Dia menganggap partisipasi Trump sebagai kesempatan berharga untuk merintis jalur perdamaian yang lebih terwujudkan.
“Seluruh penduduk Ukraina akan mengapresiasi kehadiranPresiden Trump pada pertemuan tersebut di Turki.Ini adalah gagasan yang bagus.Kita dapat memperbaiki banyak hal,” kata Zelenskyy dalam keterangannya.
Namun, Zelenskyy menyatakan bahwa dia hanya akan muncul apabila Presiden Putin pun hadir di tempat dengan langsung.
Hal ini kembali ditegaskan oleh penasihat utamanya, Mykhailo Podolyak, yang menolak kemungkinan pertemuan dengan delegasi Rusia tanpa kehadiran Putin.
Sampai Selasa (13/5), belum ada konfirmasi resmi dari Kremlin tentang kemungkinan Putin hadir secara langsung dalam perbincangan yang berlangsung di Istanbul.
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, menyampaikan bahwa Rusia masih bertekad untuk menemukan solusi perdamaian yang berkelanjutan.
“Kami bertekad melakukan penyelidikan yang mendalam dalam mencari solusi perdamaian jangka panjang,” kata Peskov saat berbicara dengan pers.
Apabila pertemuan ini sungguh-sungguh berlangsung, maka akan jadi kali pertama Zelenskyy bertemu dengan Putin secara langsung sejak bulan Desember tahun 2019 lalu.
Perang Masih Berlangsung
Pada saat proses negosiasi perdamaian sedang berlangsung, pertarungan tetap berkecamuk di barisan depan.
Militer Ukraina menyatakan bahwa mereka berhasil menghancurkan 10 pesawat tanpa awak milik Rusia pada Selasa dini hari, angka yang merupakan yang terrendah dalam beberapa minggu belakangan ini.
Meski demikian, kondisi di zona perang tetap memanas. Staf Umum Militer Ukraina melaporkan terjadinya 133 pertempuran dengan tentara Rusia mulai tengah malam, saat itu pula beberapa negara di Eropa mengusulkan adanya gencatan senjata.
Pemimpin militer senior Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskii, menyebutkan bahwa peperangan dengan tingkat kekerasan tertinggi sedang berlangsung di daerah Donetsk, yang merupakan prioritas utama dalam penyerangan bagian timur negara tersebut, dan juga di sekitar zona perbatasan Kursk di Rusia.
Pada saat yang sama, Rusia mengklaim bahwa Ukraina telah melakukan serangan udara skala besar terhadap daerah Belgorod.
Gubernur Vyacheslav Gladkov mengatakan bahwa Ukraine telah menggunakan hingga 65 pesawat tanpa awak (drone) serta lebih dari 100 rudal selama 24 jam terakhir.
Leave a Reply