Your cart is currently empty!
DENPASAR, AsahKreasi
– Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK) di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, menjadi sorotan setelah beredar video yang memperlihat seorang DJ (
disc jockey
Perempuan ikut serta dalam acara perayaan wisuda para pelajar lokal tersebut.
Dalam video yang beredar di media sosial Instagram, DJ itu terlihat mengenakan seragam sekolah dalam versi yang tidak sesuai aturan.
Selanjutnya, beberapa murid nampak berayun mengikuti alunan lagu yang diputar oleh sang DJ.
Kepala Bidang SMK dari Disdikpora Bali, Crisna Adijaya, menyebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi di SMKN 1 Tejakula Kabupaten Buleleng selama upacara wisuda para murid, yang bertempat dari jam 16.00 sampai dengan 17.30 WITA, pada hari Senin (28/4/2025).
Berangkat dari video viral itu, pihaknya langsung memanggil pihak sekolah, perwakilan siswa, dan DJ yang tampil di acara tersebut untuk melakukan klarifikasi.
Kelompok itu merupakan cara pengekspresian dari komunitas murid di SMKN 1 Tejakula. Bisa jadi ini sebagai wujud”].
framing
Kesalahan dalam penampilan tampaknya tidak bagus, namun setelah dijelaskan oleh guru, siswa, dan artis bahwa pakaian yang dikenakan artis tersebut menyerupai seragam siswa, sehingga menghasilkan kesan negatif,” ungkapnya saat berbicara dengan para jurnalis pada hari Jumat, 9 Mei 2025.
Dia menyebutkan bahwa kegiatan itu dimulai oleh komunitas pelajar lokal.
Namun demikian, bukan di bawah pantauan sekolah.
Karena alasan tersebut, mereka berencana untuk mengevaluasi acara seremonial dalam lingkaran sekolah sehingga lebih memusatkan perhatian pada aktivitas yang berkaitan dengan ekologi dan warisan budaya Bali.
Menurut saya area tersebut cukup besar, apakah itu untuk musik DJ ataupun yang kontemporer, tetapi akan lebih bagus jika bisa menekankan aspek kesadaran sosial-budaya di Bali. Mungkin ini adalah kurangnya pemahaman siswa tentang situasi sosial diluar sana, entah itu di Bali maupun Indonesia,” ungkapnya.
Dia mengonfirmasi bahwa para peserta yang terlibat dalam kegiatan itu bukanlah penikmat alkohol atau pemakai narkoba lainnya.
Menurutnya, apa yang dipertontonkan dalam video viral tersebut hanya sebagai bentuk euforia semata.
“Tidak ada hal semacam itu sama sekali. Pihak sekolah pun tidak memberikan klarifikasi apapun. Acara tersebut berlangsung dengan baik dan tertib, tanpa adanya unsur pornografi. Hanya saja antusiasme para siswa sedikit kurang peka terhadap situasi sosial di sekitarnya,” jelasnya.
Leave a Reply