Keuntungan dan Kerugian e-SIM vs Kartu SIM Fisik: Perbandingannya


AsahKreasi

– Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menginisiasi migrasi dari penggunaan kartu SIM biasa ke e-SIM. Dengan adanya inisiatif itu, pengguna kiranya penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan e-SIM.

Beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak masyarakat untuk migrasi dari kartu SIM biasa ke e-SIM. Tujuannya adalah untuk melindungi pengguna dari kejahatan digital, seperti spam, phishing, dan judi online.

Inisiatif migrasi e-SIM ini belum bersifat wajib. Namun, jika ingin menggunakannya sekarang, pengguna perlu mehamami kelebihan dan kekurangan e-SIM. Dengan memahaminya, pengguna bisa lebih mudah mempertimbangkan apakah memakai e-SIM atau tidak.

Lantas, apa kelebihan dan kekurangan e-SIM? Jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai kelebihan dan kekurangan e-SIM dibanding kartu SIM biasa.

Apa itu e-SIM?

Sebelum mengetahui kelebihan dan kekurangan e-SIM, ada baiknya pengguna memahami dulu pengertian e-SIM dan perbedaannya dengan kartu SIM biasa. Lantas, sebenarnya apa itu e-SIM? Apa bedanya e-SIM dan kartu SIM biasa?

Perlu diketahui, di setiap HP, terdapat teknologi bernama SIM (Subscriber Identity Module), yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengautentikasi HP agar dapat memiliki nomor telepon dan terhubung dengan jaringan operator seluler.

Teknologi SIM yang terdapat di HP itu terus berkembang. Dalam perkembangannya, terdapat SIM yang berupa kartu eksternal berisi chip atau biasa dikenal dengan kartu SIM. Kartu SIM ukurannya dari masa ke masa terus mengalami efisiensi.

Pengguna mungkin tak asli lagi dengan kartu SIM Mini, kartu SIM Mikro, dan yang terkecil saat ini adalah kartu SIM Nano. Setelah era kartu SIM, munculah salah satu bentuk SIM yang jauh lebih efisien lagi tanpa kartu fisik eksternal, yaitu e-SIM.

eSIM adalah sebuah modul atau chip SIM yang tertanam pada bagian motherboard ponsel secara permanen. Lantaran modulnya tertanam, e-SIM tidak membutuhkan kartu fisik eksternal seperti teknologi kartu SIM biasa.

Kemudian, e-SIM juga tidak memiliki slot kartu sehingga pengguna tidak perlu melakukan lepas-pasang ketika hendak menginstalnya di HP. Penggunaan e-SIM di HP membuat ruang komponen lebih efisien karena tidak perlu ada komponen slot kartu.

Chip yang tertanam langsung memungkinkan pemasangan dan pengaturan nomor telepon pada eSIM dilakukan secara digital pada HP. Untuk memasangnya di HP, pengguna hanya perlu memindai barcode eSIM dari operator seluler.

Setelah terpasang, pengguna bisa mengelola beberapa profil e-SIM milikinya secara digital di HP. Itulah penjelasan mengenai apa itu e-SIM yang beberapa waktu belakangan disarankan Komdigi agar dipakai di HP untuk menggantikan kartu SIM biasa.

Dari penjelasan di atas, perbedaan e-SIM dan kartu SIM fisik biasa sebenarnya sudah bisa diketahui. Misalnya, dari segi model, e-SIM memiliki chip SIM yang langsung tertanam di motherboard HP.

Sementara itu, pada kartu SIM biasa, pengguna tentu butuh kartu eksternal berisi modul SIM untuk dimasukkan ke HP. Selain itu, masih terdapat beberapa perbedaan eSIM dan kartu biasa yang lainnya, dengan rincian sebagai berikut:


e-SIM

  • Tertanam di motherboard HP
  • Tidak perlu lepas-pasang
  • Dapat dikelola secara digital
  • Dapat menyimpan beberapa profil
  • Lebih menghemat ruang komponen HP


Kartu SIM biasa

  • Perlu kartu fisik eksternal
  • Kartu SIM perlu dilepas-pasang ketika ada pergantian
  • Tidak dapat dikelola secara digital
  • Hanya dapat menyimpan satu profil dalam satu waktu
  • Dapat dengan mudah diganti jika hilang atau rusak

Itulah sejumlah perbedaan eSIM dan kartu SIM biasa yang perlu diketahui. Dari perbedaan itu, eSIM tampak lebih unggul dibanding kartu SIM biasa. Akan tetapi, eSIM sejatinya juga memiliki kekurangan.

Kelebihan dan kekurangan e-SIM

Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan eSIM yang perlu diketahui pengguna. Misalnya, salah satu contoh kelebihan eSIM adalah pengguna tidak perlu mengganti SIM secara manual di HP karena chip tertanam langsung.

Sementara itu, salah satu contoh kekurangan e-SIM adalah perpindahan ke perangkat lain menjadi lebih rumit. Selain itu, masih ada beberapa kelebihan dan kekurangan eSIM yang lain. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan eSIM adalah sebagai berikut.

Kelebihan e-SIM

  • e-SIM tertanam langsung di HP sehingga pengguna tidak perlu lagi memasukkan atau mengganti SIM secara manual melalui slot.
  • Pengguna dapat mengganti profil penyedia layanan seluler tanpa harus mencabut atau mengganti SIM.
  • Karena tidak memerlukan slot SIM fisik, penggunaan e-SIM dapat menghemat ruang komponen lain sehingga desain HP bisa menjadi lebih ramping.
  • Lantaran tertanam langsung, eSIM bakal tidak mudah rusak, hilang, atau kotor seperti kartu SIM fisik.

Kekurangan e-SIM

  • Tidak semua operator seluler sudah menyediakan layanan e-SIM. Di Indonesia, sejumlah operator seluler yang menyediakan e-SIM antara lain, seperti Indosat, Telkomsel, XL Axiata, dan Smart Telecom.
  • Proses pemindahan e-SIM ke perangkat lain lebih rumit. Berbeda dengan SIM fisik yang bisa langsung dipindahkan, e-SIM memerlukan proses aktivasi ulang jika ingin digunakan di perangkat baru.
  • Aktivasi awal eSIM bisa dibilang sedikit merepotkan karena memerlukan koneksi internet.
  • eSIM belum tersedia di semua model HP. Penggunaan eSIM di HP masih terbatas.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan e-SIM dibanding kartu SIM biasa yang perlu diketahui. Semua paparan di atas dapat menjadi bahan pertimbangan untuk beralih ke e-SIM dari kartu SIM biasa.

Jika hendak beralih menggunakan e-SIM, pengguna perlu memastikan bahwa HP yang digunakan telah mendukung layanan e-SIM. Dukungan e-SIM pada HP bisa dilihat di menu pengaturan jaringan seluler.

Jika di menu tersebut terdapat opsi untuk menambahkan eSIM, HP milik pengguna artinya mendukung eSIM dan pengguna bisa segera mengaktifkannya. Seandainya HP mendukung eSIM, cara mengaktifkannya cukup mudah.

Untuk mengaktifkannya di hampir semua HP, pengguna hanya perlu memindai kode QR yang tersedia di eSIM yang dibeli. Saat ini, operator seluler atau provider yang mendukung e-SIM di Indonesia cukup lengkap, seperti Smartfren, Indosat, Tri, XL, Axis, dan Telkomsel.

Pengguna umumnya bisa membeli eSIM baru di tiap operator seluler itu secara online di masing-masing website resmi mereka. Kemudian, jika hendak beralih atau migrasi dari kartu SIM lama ke eSIM, pengguna bisa langsung mengunjungi kantor operator seluler terdekat.


Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno. Caranya klik link
https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a
. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com