TWC Bereaksi Terhadap Kontroversi Lokasi Pengajian di Candi Prambanan



AsahKreasi


,


Jakarta


– Acara pembelajaran dengan tema Prambanan Bershalawat di daerah tersebut telah dirancang

Candi Prambanan

, Yogyakarta pada tanggal 10 Mei 2025 menjadi perbincangan di platform-media sosial.

Akun

X

GL Hindu mengkritik etika penyelenggaraan upacara keagamaan tertentu di tempat yang memiliki nilai sejarah dan rohani penting bagi umat Hindu. “Prambanan adalah candi Hindu. Seharusnya di sana dilakukan japa mantra, kirtanam, seperti beberapa bulan lalu ketika ribuan orang tua Hindu menyanyikan seribu nama Siwa,” tulis dia dalam postingan pada tanggal 30 April 2024.

Akun itu menyatakan bahwa setiap agama diperbolehkan untuk berdoa di area Candi Prambanan. Akan tetapi, mereka diminta agar tidak membuat keriuhan atau mengumpulkan terlalu banyak orang. Akun ini menulis: “Jika pengikut agama lain ingin berdoa di kawasan Candi Prambanan, silakan saja. Berdoalah diam-diam menggunakan bahasa apapun tanpa diketahui siapa pun. Tetapi jika dilakukan secara bersama-sama dengan mempromosikan agama tertentu, sepertinya kurang pantas.”

Pengelola Candi Prambanan menjelaskan bahwa tempat pengajaran yang melibatkan Gus Miftah terletak di area III. Area ini dapat dipergunakan untuk berbagai macam aktivitas, mulai dari pertunjukkan seni hingga konser musik, dan juga mencakup acara keagamaan.

“PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, atau dikenal juga sebagai InJourney Destination Management, telah melaksanakan serangkaian pertemuan intensif dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klaten, Badan Masarakat Hindu Kabupaten Klaten, GP Ansor, serta Pemerintah Desa Bugisan. Mereka menekankan kepada panitia agar menyempurnakan flyer-flyer yang sebelumnya telah disebar ke masyarakat,” ujar Destantiana Nurina – Penjabat Sekretaris Perusahaan PT TWC pada hari Jumat, tanggal 2 Mei 2025.

Tentu saja, di platform-media sosial sering terlihat

flyer

pernyataan penyuluhan agama di area situs bersejarah bergambar Candi Prambanan, hal ini kemudian menjadi sumber kontroversi. Kami menganjurkan agar tim penyelenggara secepatnya mencabut dan merevisinya.

flyer

yang telah tersebar dan menyebar

flyer

“dengan memberikan informasi berdasarkan kebenaran,” katanya.

Menurut Destantiana, ada beberapa kesalahan dalam informasi yang beredar tentang hal ini.

flyer

Acara Prambanan Bersholawat yang dikeluarkan oleh panitia dan telah menyebar melalui media sosial tersebut sejak awal mendapat persetujuan dari mereka untuk dilangsungkan di lapangan utama Candi Sewu, Prambanan, Klaten. Sesuai izin yang didapatkan, gelaran Prambanan Bersholawat direncanakan akan terjadi di area timur kompleks candi tersebut.

“Area ini terletak di zona luar (zona III) wilayah Taman Wisata Candi Prambanan dan cukup jauh dari kompleks candi bergaya Hindu itu,” ungkapnya.

Lokasi itu dapat dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan festival kesenian dan kebudayaan oleh sejumlah kelompok asalkan mereka masih menghormati tata krama serta aturan yang telah ditetapkan. Pengurus daerah menyampaikan harapan bahwa langkah ini akan menciptakan ikatan sosial dalam rangka memberikan kontribusi positif bagi lingkungan wisata di area Candi Prambanan sehingga manfaatnya dirasakan secara lebih luas oleh publik. Semua partisi harus tetap menjaga integritas situs warisan dunia serta persahabatan antar umat beragama saat menggunakan fasilitas tersebut.




Perdebatan Mengenai Foto Candi Prambanan Untuk Promosi Wisata

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com