Asli dari diploma dan tesis Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, sekali lagi diragukan. Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah pemakaian
font
Times New Roman digunakan dalam ijazah dan skripsi Jokowi.
Font
Hal tersebut dikenal sebagai belum hadir dalam periode antara tahun 1980-an hingga 1990-an.
Deputi Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan di Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyampaikan tentang pemanfaatan fungsinya.
ont
Pada tahun itu, Times New Roman telah banyak dipakai atau font serupa sudah umum ditemui.
Khususnya untuk mencetak cover dan halaman penyetujuan di lokasi pencetakan.
Pada masa lalu, di area sekitar kampus UGM terdapat percetakan seperti Prima dan Sanur (yang saat ini telah tutup) yang menawarkan layanan pencetakan cover untuk tugas akhir.
Cover dan berkas pengesahan disertasi Joko Widodo diprint di tukang fotocopy. Sedangkan isi teks disertasinya memiliki ketebalan 91 halaman dengan menggunakan mesin tik.
“Sigit menyebutkan dalam pernyataan tertulis yang diterima AsahKreasikemarin bahwa banyak skripsi mahasiswa menggunakan sampul serta lembar pengesahan dari mesin cetak,” demikian terungkap pada hari Rabu (16/5).
Masalah font menjadi sorotan dari Rismon Hasiholan Sianipar, seorang alumni UGM yang pernah menjadi dosen di Universitas Mataram. Dia mengkritisi pemakaian jenis huruf Times New Roman dalam dokumen kelulusan dan tesis milik Jokowi karena dinilainya tak cocok dengan standar yang lazim digunakan pada tahun 1980-an ketika Jokowi menuntaskan studinya di UGM.
Nomor Seri Ijazah
Nomor seri dari ijazah Jokowi pun dipertanyakan mengenai keaslian-nya dan dianggap mencurigkan karena diklaim tidak menggunakan klaster tetapi hanya berupa angka saja.
Sigit menyatakan bahwa sistem penomoran ijazah pada waktu tersebut berbeda untuk Fakultas Kehutanan karena mereka punya aturan tersendiri. Di saat itu, pihak Universitas belum menerapkan standarisasi yang seragam.
Penomeran tersebut ditemukan pula pada seluruh diploma para alumni Fakultas Kehutanan.
“Angka tersebut menurut urutan nomor induk mahasiswa yang diterima lalu diikuti oleh kode FKT, yang merupakan akronim untuk nama fakultas,” jelasnya.
“Harus dipahami bahwa ijasah dan tesis milik Joko Widodo merupakan yang resmi. Dia pernah berkuliah di tempat ini, sahabat seangkatannya sangat kenal dengan dirinya, dia juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan (Silvagama), serta telah mengambil banyak mata pelajaran, menyusun tesis; karena itu, ijasahnya yang diterbitkan oleh UGM memang otentik,” ungkapnya.
Kata Pengantar dari Mantan Ketua Senat Fakultas Kehutanan
Ketua Senat Fakultas Kehutanan, San Afri Awang, memiliki pengalamannya sendiri terkait dengan pilihan huruf Times New Roman pada halaman sampul skripsi.
Masih teringat betul saat saya membuatnya.
cover
(skrining), lanjutkan dengan menuju ke Prima. Pada masa tersebut telah hadir lokasi percetakan cover yang populer, yakni Prima serta Sanur. Mengenai dokumen yang ditulis menggunakan perangkat lunak pada komputer, tidak usah kaget karena di area seputaran UGM pun sudah tersedia layanan ketik ulang berbasis komputer IBM PC. “Saya sempat memanfaatkannya untuk menganalisis data statistika,” ungkap San Afri yang notabene adalah senior Jokowi dalam jurusan atau fakultas yang sama.
Namun, menurut San Afri, tidak seluruhnya mahasiswa Fakultas Kehutanan saat itu membuat sampul di jasa percetakan. Beberapa lebih memilih untuk mencetak sampul serta lembar pengesahan dengan menggunakan tinta dari mesin ketik.
“Sahabat-sahabatku yang kurang beruntung dari segi finansial sering kali membuat cover dan pengecekan menggunakan mesin tik,” ujarnya.
Sejauh ini, Jokowi dikenal telah mendaftar di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada pada tahun 1980 dan berhasil menyelesaikan studinya pada tahun 1985.