Menhan AS Peringatkan Iran Pasca Jatuhnya F-18 di Laut Merah, Hindari Serangan Houthi

AsahKreasi.CO.ID, WASHINGTON — Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, pada hari Rabu (30/4/2025), menegaskan peringatan kepada Iran yang menyatakan bahwa negara tersebut akan mendapatkan akibat dari dukungannya terhadap pemberontak Houthi. Ancaman ini disampaikan setelah sebuah pesawat tempur F-18 Hornet militer AS jatuh dari kapal induk USS Harry S. Truman sesudah berhasil mengelakkan diri dari ancaman serangan rudal oleh pasukan Houthi.

“Peringatan bagi Iran: Kami mengenalinya dengan jelas tentang bantuan besar yang Anda berikan ke pada kelompok Houthi. Kami sungguh-sunguh tahu apa yang telah kalian kerjakan,” ujar Hegseth melalui akun X seperti dilaporkan

Times of Israel

.

Kemampuan militer Amerika Serikat sangat jelas bagi Anda, dan sudah ada peringatan kepada Anda. Konsekuensinya akan ditanggung oleh Anda di waktu dan lokasi yang telah kami tentukan.

Melalui akun X miliknya, Hegseth mengunggah kembali pesan dariPresiden AS Donald Trump di platform Truth Social pada bulan Maret lalu. Saat itu, Trump menyatakan bahwa ia akan mendesak Iran untuk bertanggung jawab atas serangan-serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi—yang telah beberapa kali menyerang kapal-kapal perdagangan berskala dengan hubungan ke Israel—di Selat Merah. Kelompok Houthi, yang menguasai bagian UtaraYaman, menghalangi dan merusakkapalkapal tersebutsebagai bentuksolidaritasbersama rakyatPalestina.

Sejak bulan Maret kemarin, tentara Amerika Serikat telah melakukan serangan udara ke lebih dari 1.000 titik di Yemen. Mulai hari Rabu, pasukan udara Britania Raya pun turut serta dalam tindakan militer menentang kelompok Houthi.


Pada hari Senin, tanggal 28 April 2025, Angkatan Laut Amerika Serikat membenarkan bahwa pesawat tempur F/A-18 Super Hornet mereka telah jatuh di Laut Merah. Hal ini terjadi karena pesawat tersebut tersingkir dari dermaga USS Harry S. Truman sesudah melakukan gerakan manuver yang keras untuk mengelakkan peluru kendali milisi Houthi. Pernyataan resmi Angkatan Laut AS muncul sejalan dengan pernyataan kelompok Houthi yang menyebutkan pada hari yang sama mereka menyerang kapal induk AS menggunakan drone serta rudal.

Sebuah sumber dari Angkatan Laut Amerika Serikat yang diwawancarai oleh CNN sebagaimana diberitakan Jerusalem Post pada hari Rabu (30/4/2025) membenarkan bahwa salah satu personel mereka terluka secara ringan karena serangan yang dilakukan pihak Houthis. “Saat ini investigasi masih dalam proses,” jelas sang pejabat tersebut. Sementara itu, petugas lainnya juga memberikan konfirmasi kepada

CNN

yang kemudian terjatuh dan mengapung di dasar lautan adalah F/A-18E tersebut.

Seperti dilaporkan

Ma’an News Agency

dilansir

Middle East Monitor,

Houthi menyatakan telah meluncurkan serangan lagi terhadap kapal induk USS Carl Vinson beserta armada pengiringnya di Laut Arabia menggunakan beberapa pesawat tanpa awak pada hari Rabu. Spokesperson Houthi, Brigjen Yahya Saree, menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan lanjutan setelah mereka sukses mendorong USS Harry S. Truman untuk meninggalkan wilayah tersebut.

Saree menyatakan pula bahwa serangan sebelumnya yang dialamatkan ke USS Harry S. Truman menyebabkan jatuhnya pesawat tempur F-18. Terlepas dari itu, dalam pernyataan lain, Saree membenarkan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk menghantam posisi militer Israel yang penting di wilayah Jaffa (Tel Aviv).

Seragam menyatakan bahwa kelompok Houthi bertahan melawan serangan Israel. Ia pun memastikan dukungannya kepada Palestina tetap kuat asalkan Israel berhenti melakukan tindakan keras di Gaza dan mencabut larangan bantuan kemanusiaan.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com