Efek Negatif dari Duduk Berlebihan dan Kurang Aktif: Penjelasannya


AsahKreasi,

JAKARTA –
Duduk
Terlalu lama diam setara dengan kurangnya aktivitas fisik dan dampaknya pada kesejahteraan tubuh sudah menjadi fokus utama bagi pakar kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengusulkan untuk melaksanakan kegiatan olahraga sebanyak 150 menit setiap pekan supaya badan bisa bermobilitas dengan baik dan sedikitnya duduk diam.

Menurut informasi dari timesofidia, minimnya gerakan tubuh atau bisa juga disebut waktu duduk terlalu lama dapat memicu obesitas, dan ini menjadi salah satu pemicu utama bagi berbagai macam penyakit serius.


Saran Menyingkirkan Kebiasaan Tidak Baik Setiap Hari

Gaya hidup kurang aktif secara signifikan meningkatkan peluang terkena masalah jantung. Studi telah mengindikasikan bahwa orang-orang yang bersandar di kursi selama lebih dari delapan jam setiap hari tanpa melakukan olahraga cenderung mempunyai tingkat kemungkinan kematian mirip dengan dampak buruk akibat kegemukan dan perokok.

Duduk terlalu lama memperlambat metabolisme, yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah dan tekanan darah, serta memecah lemak tubuh. Hal ini dapat menyebabkan obesitas dan sindrom metabolik—sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

:

5 Kebiasaan Negatif yang Dapat Mempengaruhi Kesehatan Hati

Tidak aktif secara fisik merupakan faktor risiko signifikan untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Duduk terlalu lama dapat menyebabkan resistensi insulin, cikal bakal diabetes.

Habitual ketidakaktifan dalam gerakan sering dikaitkan dengan penambahan risiko cemas serta stres. Kekurangan olahraga bisa membawa dampak pada kondisi psikis dan kerja otak.

Studi pada tahun 2016 mengenai bahaya duduk adalah salah satu penelitian yang mencoba memprediksi dampak di masa mendatang akibat perubahan biologi tersebut serta bagaimana hal itu akan mempengaruhi seluruh pendudukan dunia.

:

10 Kebiasaan Negatif Orang Berkisar Zodiak Sagitarius Mulai dari Sombong Sampai Kurang Konsisten

Penelitian yang dirilis di jurnal British Journal of General Practice ini menggarisbawahi efek merugi akibat duduk berlebihan.

“Kenyataan pahit bahwa dampak buruk akibat bertahun-tahun habis-habisan duduk di meja atau di sofa meski hanya sesekali berkunjung ke gym tiap pekan tetap ada, ini menjadi hal yang menyedihkan ketika banyak orang, bahkan dokter umumnya sendiri, masih cenderung lebih suka duduk seharian. Maka pertanyaannya muncul: jika gaya hidup duduk telah menjalar sebagai rutinitas tak sehat, apa solusinya?” ungkap para peneliti sambil melanjutkan kalimat mereka dengan usulan menggunakan meja kerja stand-up. Namun demikian, mereka juga mencatat bahwa berdiri tanpa henti selama periode panjang pun memiliki risiko bagi kesehatan seperti varises dan sakit kaki.

Berikut adalah beberapa saran praktis yang perlu diterapkan:

Bangun dan gerakkan diri setiap 30 menit. Istirahatan ringan namun sering bahkan hanya beberapa langkah bisa memperkecil risiko terhadap kondisi kesehatan dengan cukup besar. Usahakan melaksanakan paling tidak 150 menit olahraga bertempo sedang atau sekitar 75 menit latihan bertempo kuat seminggu sekali sesuai saran dari panduan gaya hidup sehat tersebut. Kurangi durasi penggunaan perangkat elektronik serta tambahkan aktifitas fisik ke dalam jadwal waktu santai anda. Ketika bersantai di kursi, pastikan posisi badan tetap baik agar mencegah tegangan otot dan persendian.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com