Rusia telah mengajukan usulan untuk mendeploy armada pesawat militer mereka ke basis udara di Biak, Papua — sebuah lokasi yang terletak kira-kira 1.400 kilometer jauhnya dari Darwin, daerah bagian utara Australia.
Laporan itu pertamakali dilaporkan oleh situs web yang berfokus pada masalah pertahanan.
Janes
, hal ini menunjukkan bahwa permintaan tersebut disampaikan oleh Moskow kepada Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin saat bertemu dengan Sekretariat Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu bulan lalu.
Tentu saja, kita tidak berharap melihat adanya dampak dari Rusia di daerah kita. Ini sangat jelas,” ungkap Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ketika mengekspresikan keprihatinannya mengikuti rilis laporan itu pada hari Selasa, 15 April.
Mengutip
Guardian
, Albanese juga menyatakan sikap Australia yang membela Ukraina dan mengutuk kepemimpinan Vladimir Putin.
AsahKreasi
Sudah menelpon Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Frega Wenas, dia mengatakan belum melihat isu itu.
Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, menyebut bahwa pemerintah Indonesia hingga kini belum memberikan respons terhadap permintaan dari Rusia.
“Saya ingin mengingatkan bahwa hingga kini Indonesia belum memberikan respon atas permintaan tersebut. Kami tetap akan melanjutkan dialog kami dengan Indonesia sebagai mitra yang erat dan teman sejati,” jelas Marles.
Basarnas di Biak menjadi markas Skuadron Udara 27 TNI AU, tempat mereka menerbangkan pesawat pendeteksi CN235.
Posisi lokasinya sangat menguntungkan di bagian Timur Indonesia dan dekat secara geografis ke Australia.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyatakan bahwa pihaknya masih memverifikasi keaslian dari laporan tersebut.
” Kami tengah mengumpulkan data tambahan guna menyelami situasi permohonan yang datang dari Russia,” katanya.
Sampai saat ini, tidak ada respons resmi dari pihak militer Indonesia atau Duta Besar Rusia di Jakarta.
Indonesia mengamalkan kebijakan luar negeri yang mandiri, proaktif, dan tidak memihak kepada kelompok kekuatan mana pun.
Walaupun demikian, RI masih terus melaksanakan latihan militer bersama beberapa negara seperti AS, Australia, China, dan juga Rusia.
Di bulan November 2024, Indonesia dan Rusia akan melaksanakan latihan armada laut bersama pertama kali mereka dekat pesisir pulau Jawa.
Latihan militer tersebut mendapat perhatian besar akibat adanya kritikan dari kancah internasional terkait dengan serbuan Rusia ke wilayah Ukraina.
Februari lalu, Indonesia dan Rusia juga sepakat memperkuat kerja sama pertahanan dalam pertemuan bilateral. Komitmen itu muncul tak lama setelah Indonesia diterima sebagai anggota penuh BRICS—blok ekonomi negara berkembang yang turut digagas Rusia.