Ibu yang mengandang kembar adalah saat membawa dua bayi atau lebih dalam masa kehamilan tunggal tersebut. Ibu dengan kehamilan kembar memiliki risiko lebih tinggi untuk menghadapi beberapa gangguan kesehatan dan kompleksitas selama proses kebidanan. Pahami tanda-tanda dari kondisi ini beserta potensi dampaknya pada ibu dan bayinya.

Melansir dari

RaisingChildren,

Perempuan memiliki peluang lebih besar untuk mengandung bayi kembar apabila menjalani pengobatan fertilitas – khususnya saat melakukan transfer lebih dari satu embrio – atau memakai obat kesuburan guna membantu proses kehamilan. Hanya ada satu hal seperti itu.

Cara yang paling pasti untuk memastikan apabila Bunda memiliki kehamilan bayi kembar atau lebih adalah melalui prosedur ultrasound scanning (USG).

Mengenal hamil kembar

Hamil berkelipatan merujuk kepada kondisi di mana seseorang membawa dua bayi atau lebih dalam waktu yang sama. Pada kasus kehamilan kembar, ada kalanya wanita tersebut memiliki lebih dari dua hingga tiga calon bayi. Menurut informasi dari Cleveland Clinic, 1 dari setiap 250 kehamilan alamiah ternyata adalah kehamilan kembar.

Menurut

Kolese Amerika untuk Ilmu Kebidanan dan Kandungan

(AKOI), kehamilan berkelipatan bisa terjadi jika lebih dari satu sel telur melepaskan diri dan masing-masing sel telur dibuahi oleh spermatozoa, sementara itu juga memungkinkan untuk memiliki lebih dari satu embrio berkembang di dalam rahim.

Meski kehamilan kembar dapat menjadi hal yang menggembirakan, Bunda mungkin akan merasa terbebani pula. Karena risiko komplikasinya yang lebih besar, kehamilan jenis ini membutuhkan frekuensi check-up prenatal yang lebih banyak daripada kehamilan biasa.

Selain itu, Bunda kemungkinan besar akan melahirkan sebelum dianggap cukup bulan. Meskipun bayi kembar sering lahir melalui operasi caesar, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang kemungkinan melahirkan normal.

10 Tanda-tanda Kehamilan Anak Kembar

Tanda-tanda kehamilan kembar dapat bervariasi dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Namun, setiap kehamilan memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri.

Berikut adalah 10 tanda-tanda kehamilan berkelompok yang bisa dialami sejak triwulan awal:

1. Morning sickness berlebihan.
2. Nafsu makan meningkat.
3. Tubuh terasa lebih lelah.
4. Peningkatan berat badan menjadi lebih pesat.
5. Kadar hCG tinggi.
6. Menyadari aktivitas bayi dalam beragam area di perut.
7. Denyut jantung wanita yang sedang mengandung terasa lebih kencang.
8. 
   Baby bump
   
   Terlihat besar pada trimester pertama kehamilan, ukuran fundus melebihi tahap yang seharusnya untuk umur kehamilannya.
9. Nyeri punggung berlebih.
10. Payudara terasa sangat nyeri.

Komplikasi yang mengintai hamil anak kembar

Dalam kasus kehamilan kembar, ibu hamil dan dua janin memiliki peluang lebih besar terkena berbagai komplikasi. Oleh karena itu, pemeriksaan selama masa kehamilan dilakukan dengan frekuensi lebih tinggi agar dapat menemukan potensial masalah sejak dini.

Ibu harus waspada terhadap beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada kehamilan berkelipatan.

1. Preeklamsia

Keadaan tersebut meliputi hipertensi dan adanya protein dalam urin. Gejalanya antara lain adalah bengkaknya tubuh, mengalami pusing hebat, serta kenaikan berat badan dengan cepat.

Preeklampsia memiliki risiko dua kali lipat untuk terjadi pada wanita hamil berkelahiran ganda. Bila tidak ditangani, preeklampsia bisa berkembang menjadi eklamsia, atau toxemia dalam bahasa Inggris. Kondisi ini dapat memicu serangan kejang dan membahayakan nyawa baik sang ibu maupun janinnya.

2. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional dialami oleh kira-kira 5% kehamilan tunggal, tetapi wanita hamil anak kembar memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami kondisi ini.

Gestational diabetes umumnya bisa ditangani melalui modifikasi diet dan perilaku hidup sehat. Akan tetapi, ada juga yang membutuhkan penggunaan obat-obatan guna menjaga tingkat gula darah dalam batas normal.

3. Anemia

Ibu hamil kembar lebih rentan mengalami anemia karena kebutuhan zat besi yang lebih tinggi untuk mendukung dua janin atau lebih.

4.

Sindrom Transferan Kembar Kepada Kembar

(TTTS)

Twin-to-twin transfusion syndrome

(TTTS) adalah situasi kritis pada bayi kembar identik yang memiliki plasenta bersama. Dalam kasus ini, salah satu janin mendapatkan jumlah darah yang lebih besar dibandingkan dengan saudara kembarnya, mengakibatkan tidak seimbangnya pasokan nutrisi dan cairan antar kedua janin tersebut.

Faktor risiko hamil kembar

Berikut beberapa hal yang bisa menaikkan peluang seseorang mengandung bayi kembar, diantaranya adalah:

1. Umur Ibu: Wanita yang telah menginjak usia lebih dari 30 tahun cenderung memiliki risiko lebih besar untuk melahirkan bayi kembar. Hal ini disebabkan karena bunda memiliki kecendrungan melepas jumlah sel telur yang lebih banyak saat proses ovulasi.
2. Sejarah Keluarga: Apabila pihak ibu mempunyai riwayat di dalam famili terdapat anggota yang pernah melahirkan bayi kembar fraternal, maka hal ini bisa menaikkan probabilitas kehamilan kembar secara natural.
3. Teknologi pembuahan bantuan: Teknologi semacam IVF atau pemberian obat peningkat kesuburan dapat memperbesar peluang Bunda untuk mengandung bayi kembar.
4. Seorang wanita dengan kehamilan sebelumnya yang pernah mengandung bayi kembar cenderung memiliki risiko lebih besar untuk kembali hamil berkelipatan atau kembar lain kali.
5. Menderita kegemukan: Apabila Bunda mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas 30, risiko Bunda hamil bayi kembar cenderung meningkat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas AsahKreasiSquad. Daftar klik di

SINI.

Gratis!