Profesor Unair Menganjurkan Solusi Ini Untuk Hadapi Dampak Mikroplastik



AsahKreasi


,


Surabaya


– Profesor Utama di Bidang Polusi Lingkungan dan Kesehatan dari Universitas Airlangga (

Unair

Lilis Sulistyorini menyajikan cara-cara untuk memerangi penyebaran serta akibatnya.

mikroplastik

Di sekitar kita. Penyebaran mikroplastik dalam udara, air, serta tanah berpotensi merusak kesejahteraan manusia.

“Mikroplastik bermula dari sampah plastik yang bermuara di laut,” kata Lilis kepada awak media pada Selasa, 22 April 2025.

Mengacu pada pernyataan Lilis, mikroplastik adalah serpihan-serpihan plastik dengan diameter di bawah 5 milimeter. Pecahan-pecahan ini muncul akibat degradasi sampah plastik yang berasal dari pelbagai jenis barang. Karena terbawa arus menuju lautan, mikroplastik dapat tersebar hingga ke seluruh area.

Partikel padat ini baru-baru ini mendapat perhatian akibat dampaknya yang merugikan bagi lingkungan. Mereka tersebar luas, mencapai bagian-bagian tubuh manusia seperti sistem pencernaan, paru-paru, dan hingga plasenta.

Lilis, seorang dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), mengungkapkan bahwa mikroplastik dapat terdampar dalam sumber air seperti Sungai, Air Tanah, serta Sumur yang lokasinya berdekatan dengan tempat pembuangan sampah plastik. Temuan ini berasal dari studi yang dilakukan oleh Lilis di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

“Airnya pun terkontaminasi, meskipun umumnya dipergunakan untuk memasak,” ungkapnya.

Lilis merekomendasikan agar warga mengurangi penggunaan hidangan hasil rebusan dari laut, khususnya ikan. Sebaiknya bahan pangan tersebut dikukus atau digoreng saja. “Proses merebus memerlukan jumlah air yang lebih besar dibandingkan ketika digoreng,” jelas Lilis.

Dia menambahkan bahwa mikroplastik lebih rentan memperbawa bahan-bahan kimia yang berbahaya. Butiran-butiran kecil tersebut dapat terserap oleh tubuh lewat udara, makanan, serta kontak fisik. Jika terkena paparan, zat-zat ini memiliki kemampuan untuk menciptakan peradangan pada paru-paru, kelainan dalam sistem reproduksi, kondisi-kondisi metabolik, hingga potensialnya bersifat karsinogenik.

Sebagai upaya pencegahan, pemerintah disarankan bermitra elemen masyarakat memperkuat edukasi tentang ancaman mikroplastik. Dia juga menekankan perlunya pendekatan dari sisi kebijakan dan teknologi.

Lilis merekomendasikan pengembangan inovasi sistem pengolahan limbah serta kampanye literasi lingkungan. Menurut dia, sudah ada sejumlah solusi pencegahan yang masih bisa dioptimalkan, yaitu regulasi pengurangan plastik sekali pakai, promosi daur ulang, serta sistem pemilahan sampah.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *