Film horor sudah mempunyai penonton setia di Indonesia, sehingga setiap karya bertema horor selalu banyak peminatnya.
Tetapi bisa saja penonton film horor merasa bosan dengan berbagai efek terjumpa tiba-tiba dan suasana mencekam. Sehingga pembuat film dan direktur perlu berpikir kreatif untuk menghasilkan karya yang baru.
Film pertama kali dimulai dengan “Qodrat 2”, yang menampilkan seorang ustad berperan sebagai pahlawan super. Sekarang giliran film “Penjegal Iblis: Dosa Turunan” (PIDT), yang menggabungkan unsur supernatural denganaksi menjadi genre horor dan petualangan.
Film PIDT dirilis “sedikit” telat, tepatnya dimulai dari tanggal 30 April 2025 di gedung bioskop. Rencananya diputar pada 21 April 2025 untuk menyambut hari peringatan Hari Kartini. Dalam film tersebut, karakter utama yang mampu berada di kedua sisi kebenaran dan kesalahan digambarkan sebagai seorang wanita.
Film yang diproduksi oleh Wicky V. Olindo ini bertujuan untuk menghadirkan sebuah karya yang unik. Di samping unsur supranatural dan aksi, cerita tersebut juga mencakup elemen investigasi serta kekerasan.
Berada di kursi sutradara adalah Tommy Dewo, seorang direktur berpengalaman dalam genre film aksi. Yang membuat saya terkesan adalah adegannya yang menarik serta bervariasi sehingga menyenangkan untuk disaksikan.
Jelas saja membuat film itu tak sederhana, karena selain membutuhkan berbagai peralatan pendukung, juga mengharuskan adanya sejumlah orang spesialis dalam hal gerakan terlatih seperti pemeran pengganti. Ditambah lagi dengan keahlian makeup artist profesional.
Cerita utamanya malah cukup sederhana. Kisah tentang seorang gadis bernama Ningrum (Satine Zaneta), yang mempunyai kemampuan istimewa sebagai pemburu setan. Dia dapat mendeteksi roh jahat yang mengambil alih tubuh manusia; biasanya dia membunuh mereka secara brutal menggunakan senjata khas berupa gabungan antara pisau besar dan sabit untuk mempenggal kepala para setan tersebut.
Kepolisian dihadapkan pada serangkaian kasus pembunuhan yang rumit, termasuk pengamawan oleh Ningrum dan juga deretan pembunuhan sadis dimana korban kehilangan jantung yang disebabkan oleh Pakunjara (Niken Anjani). Dia adalah seorang penyembah setan bertujuan untuk menghidupkan kembali guru mereka.
Menariknya, para korban dalam cerita ini merupakan pemuka agama seperti biksu, imam, pendeta, bahkan diperkirakan juga termasuk seorang ustaz. Film ini memberikan pandangan karakter yang kuat; Ningrum tak kenal lelah berusaha mencegah roh jahat bangkit, sementara Pakunjara tampak sangat ganas dan siaga kepada guru-gurunya.
Sebagai karakter lain, ada seorang wartawan idealis bernama Daru atau Darusman (diperankan oleh Marthino Lio). Keluarga Daru sedang dalam masa sulit karena istri-nya telah meninggalkannya beserta putranya, meskipun ia masih setia dengan menggunakan cincin perkawinan dan percaya bahwa suatu hari nanti dia dapat menyambut kembalinya sang istri. Selain itu, Daru bekerja sebagai reporter investigasi profesional tanpa peduli apakah media miliknya merugi asalkan informasi tersebut benar-benar faktual.
Meski sering kali ditugaskan untuk meliputi topik-topik sensitif dari redakturnya (yang dimainkan oleh Kiki Narendra), Daru selalu mengatasinya secara bertanggung jawab. Salah satu contohnya adalah wawancara dengan Ningrum di rumah sakit jiwa – tempat dimana polisi menahan Ningrum dikarenakan pengakuannya yang dinilai tidak rasional.
Film ini awalnya lebih banyak tentang hal-hal kriminal umum, seperti serial pembunuhan sampai saat Daru melakukan interview dengan Ningrum, baru kemudian bergeser menuju unsur supernatural. Dugaan Daru ternyata tepat ketika disampaikan kepada rekannya, AKP Aryo (pemain Gusty Pratama); yaitu jika target selanjutnya adalah seorang Ustaz.
Ada beberapa adegan perkelahian dalam film ini: Pertama antara Ningrum dan makhluk yang terseret oleh roh jahat di tengah hutan bambu serta perlawanan Ningrum dengan Alien (dimainkan Naomi Cristie) yang melakukan intimidasi di rumah sakit jiwa. Puncak drama adalah pertempuran nyawa antara Ningrum dan Pakunjara.
Untuk mendapatkann senjata Ningrum, Daru sempat masuk ruang mayat bersama AKP Aryo. Tanpa sepengetahuannya, Daru ambil senjatan Ningrum dari tubuh salah satu mayat. Saat mereka diskusi, tiba-tiba saja mayat-mayat hidup dan menjadi zombie, daru bisa lolos tapi sayang Aryo tertimpa kebrusan zombie.
Apakah Ningrum cukup hebat untuk mengalahkan Pakunjara? Apakah Pakunjara dapat membangunkan gurunya lagi? Nasib apa yang dialami Daru?
Tonton langsung di bioskop untuk mendapatkan jawaban atas segala pertanyaan Anda!
Film action bertema horor ini sangat worth untuk ditonton. Lihat pertarungan yang seru dan menegangkan. Pastinya Anda akan merasa terpuaskan.