AsahKreasi
– Mengambil keputusan untuk berumahtangga tidak gampang, sebab ada banyak aspek yang perlu dianalisis dengan cermat.
Tidak hanya tentang kasih sayang, perkawinan juga memerlukan dasar yang kokoh.
Melansir
Psychology Today
, terdapat beberapa poin penting yang perlu dimengerti sebelum melangsungkan perkawinan. Inilah penjabarannya.
5 poin penting yang perlu dimengerti sebelum berumahtangga
1. Pasanganmu tidaklah sempurna
Sebelum berumahtangga, kita perlu mengerti bahwa pasangan kita tidaklah seorang yang tanpa cela.
Seperti halnya kita, pasangan pun mempunyai kelemahan. Oleh karena itu, jangan berharap bahwa dia akan menjadi sepenuhnya tanpa cela sebagai pendamping Anda.
Meminta pasangan agar menjadi sempurna dan terus-menerus mengkritik kekurangannya bisa merenggut kedamaian dalam pernikahan.
Sebaiknya, concentrate pada hal positif yang ada padanya. Melalui pujian atas kelebihannya tersebut, dia akan terpacu untuk meningkatkan diri lagi dan lagi.
2. Pasanganmu tidak melengkapimu
Pemahaman penting sebelum berumahtangga adalah bahwa setengahmu bukanlah penyelesaian untuk kekuranganmu.
Dia tidak datang untuk melengkapi atau menyelesaikan aspek-aspek yang rusak dalam kehidupanmu.
Sebagai contoh, seperti sosok ayah atau ibu yang kurang dalam kehidupan Anda.
Apabila pasangan tidak bisa memenuhi hal itu, maka timbulah perasaan kecewa. Pada akhirnya pernikahan pun jadi penuh kesedihan lantaran harapan yang terlalu besar.
3. Yang kau terima akan setimpal dengan apa yang kau berikan
Dalam hubungan pernikahan, kamu akan mendapatkan sebanyak apa yang kamu berikan.
Jika kamu memberikan waktu, pikiran, dan energi untuk membangun hubungan yang sehat, maka kamu akan mendapat pernikahan yang sehat dan bahagia.
Jangan berharap pasanganmu terus membahagiakanmu, sementara kamu tidak berusaha membahagiakannya.
Apabila terdapat sesuatu yang dianggap kurang, alokasikan waktu untuk mengungkapkannya melalui percakapan.
Usahakan untuk tetap sabar dan mari kita beriringan dalam menemukan jalan keluar dari keterbatasan itu.
Di samping itu, kamu perlu menunjukkan penghargaan terhadap pasanganmu sehingga dia pun dapat membalas dengan penghargaan yang sama.
4. Pernikahan seperti bentuk investasi.
Menikah sama seperti menginvestasikan uang dalam bentuk dana emosional.
Dengan memperlihatkan cinta, mendukung, melakukan kebaikan, serta menghargai pasangan, semakin eratlah hubungan emosional diantara keduanya.
Ikatan kuat inilah yang membuat pasangan tetap bersama, bahkan ketika banyak masalah yang menghinggapi.
Perasaan terikat secara emosional, akan membuat pasangan sanggup untuk saling menguatkan dalam menghadapi masalah.
5. Cinta merupakan sebuah verba, bukan substantif.
Banyak individu mengikat perkawinan berdasarkan kasih sayang. Akan tetapi, di dalam rumah tangga, emosi tersebut bisa meredup seiring waktu.
Ketika kita sudah tidak merasakan cinta lagi pada pasangan dan mulai berpikir tentang perceraian.
Akan tetapi, cinta merupakan sebuah verb atau kata kerja. Ini berarti bahwa kita perlu bekerja keras untuk memelihara rasa cintanya.
Dibutuhkan kesediaan untuk menghidupkan kembali rasa cinta saat sedang dalam masa susah agar ikatan tersebut terisi dengan kedekatan dan kehangatan serta makin kokoh.