Gaya hidup hemat atau frugal living semakin banyak diterapkan untuk menjaga keseimbangan finansial. Menurut
International Center for Financial Literacy,
frugal living dapat membantu seseorang menekan pengeluaran yang tidak perlu, sehingga dana bisa dialokasikan untuk kebutuhan esensial atau tabungan.
Dengan mengadopsi pola hidup yang hemat, seseorang dapat meraih target finansial dengan lebih cepat. Penelitian oleh
Cambridge University Press
menyebutkan bahwa frugal living juga berperan dalam membentuk disiplin pribadi dan mengajarkan individu untuk menahan diri dari pengeluaran impulsif.
Kebiasaan ini bisa sangat berguna untuk jangka panjang, terutama bagi mereka yang memiliki tujuan finansial besar, seperti membeli rumah atau menyiapkan dana pendidikan. Walaupun terkesan ketat, frugal living tidak berarti harus hidup dalam keterbatasan.
Member teman AsahKreasiakan membagikan pengalaman mereka menjalani frugal living, mulai dari membawa bekal, menentukan skala prioritas, hingga menabung secara teratur. Seperti apa praktiknya?
Frugal Living Ala teman AsahKreasi
Eny Dewi Pamungkas, anggota tim AsahKreasi, menyebutkan bahwa gaya hidup hemat dapat menjadi metode tanpa biaya untuk memperbaiki manajemen keuangan dan sekaligus membantu dalam menetapkan prioritas. Menurutnya, “Tidak selalu perlu menghabiskan uang hanya sebagai hadiah bagi diri sendiri.”
Saat diinter views oleh AsahKreasi, dia mengungkapkan sejumlah nasihat untuk mencegah gaya hidup hemat menjadi beban. Mari kita periksa seluruh tip-nya dengan detail di bawah ini:
1. Menetapkan pembatasan yang wajar
Agar tidak stres, Eny sesekali melonggarkan aturan hematnya untuk membeli barang yang bermanfaat atau membawa kebahagiaan. Namun, ini dilakukan dengan batasan yang sesuai komitmen agar goals-nya untuk menabung dapat tercapai.
2. Biasanya membawa makanan sendiri dan botol minum
Nadiva punya metode sederhana buat mengikuti pola hidup yang lebih irit, yaitu dengan menyiapkan makanan sendiri serta botol minuman pribadi. Dengan begitu, dia tak perlu boros berbelanja camilan di luar rumah. Dia menyatakan, “Saya kebanyakan membawa sarapan dan minuman saya sendiri agar enggak terlalu sering beli cemilan.”
3. Membeli keperluan sehari-hari
Selain itu, Nadiva hanya menghabiskan uangnya untuk keperluan penting seperti tas, sepatu, atau bahkan sebuah iPad untuk studinya. Dia percaya bahwa dengan berpikir secara matang saat membelanjakan uang, dia dapat menjalani gaya hidup yang lebih irit dan bermanfaat.
“Jika membeli sesuatu menjadi lebih menghargai benda tersebut karena menyadari bahwa hidup hemat tidak mudah,” katanya sembari terkikih.
Ayo bergabung dengan komunitas AsahKreasi, temui ribuan kawan baru dan simak berbagai cerita menarik yang sesuai dengan hobi mu!
kum.pr/temankumparan