Hamas menegaskan kesiapan mereka untuk melepaskan seluruh tawanan Israel guna menghentikan konflik di Gaza.
Dikutip dari
AFP
, pada hari Sabtu (26/4), Hamas juga mengumumkan niat mereka untuk memiliki gencatan senjata di Gaza yang bertahan hingga 5 tahun.
Sektor lainnya, rombongan dari Hamas melakukan perjalanan ke Kairo guna bertemu dengan mediator asal Mesir mengenai persetujuan gencatan senjata. Ketua rombongan tersebut adalah Khalil al-Hayya.
“Pemimpin Hamas akan berkonsultasi dengan para petinggi Mesir tentang pendapat mereka soal penyelesaian konflik ini,” ungkap Taher al-Nunu, seorang pejabat tingkat atas dari Hamas.
Pembicaraan tentang gencatan senjata tidak membuahkan hasil semenjak Israel melancarkan serangan ke Gaza pada tanggal 18 Maret. Serbuan ini menandakan akhir dari jeda perang dua bulanan yang dimulai pada Januari 2025.
Hamas tetap menuntut bahwa pembicaraan gencatan senjata dimaksudkan untuk menghentikan perang dengan sifat yang kekal. Sementara itu, Israel lebih suka agar masa berlaku traktasi tahap awal dapat dipanjangkan.
Paling sedikit 2.062 penduduk Gaza telah meninggal dunia sejak serangan balasan Israel terhadap Gaza dimulai. Oleh karena itu, jumlah keseluruhan orang yang tewas di wilayah tersebut diperkirakan menjadi 51.439 menurut laporan Departemen Kesehatan.