Skip to content

Abjan Sofyan Jadi Ketua Tim Percepatan Pembangunan, Sherly Laos: Waspada Hoaks di Balik Berita


AsahKreasi, SOFIFI –

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos menyangkal adanya klaim bahwa dia telah menjadikan Abjan Sofyan sebagai kepala tim percepatan pembangunan Maluku Utara.

Sherly Laos justru secara tegas menyebutkan bahwa tak terdapat tim untuk mempercepat pembangunan, tetapi hanya satuan tugas yang bertugas melakukan pengawasan.

Formasi tim pengawas tersebut masih dalam tahap perencanaan, dan diperkirakan akan terbentuk pada bulan Mei tahun 2025 yang akan datang.


REAKTIF BERITA: Pejabat Sosial Desa di Ternate Dituding Curi Ponsel Penduduk

Untuk para jurnalis, Sherly Laos mengharapkan agar tidak menyebarkan berita yang didasari oleh informasi hoax, tetapi sebaiknya langsung mencari keterangan dari sumber yang terpercaya.

Saya belum pernah merekrut siapa pun ke dalam tim percepatan, sebenarnya nggak ada tim seperti itu, jadi mohon dikoreksi ya kalau artikelnya menulis sesuatu yang diambil dari informasi salah atau hoaks.

Saya ingin membentuk tim pengawas pada bulan Mei mendatang. Mohon untuk menuliskan berita, tanyakan terlebih dahulu kepada sumber beritanya.

Jangan cuma dibicarain saja dan ditulis. Saya belum membuatnya, hanya sebatas rencana,

Sherly Laos Mensosialkan Pencegahan Penyiksapan dan Kekerasan Seksual terhadap Anak

AA1Dm6PH Abjan Sofyan Jadi Ketua Tim Percepatan Pembangunan, Sherly Laos: Waspada Hoaks di Balik Berita

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos memaknai Hari Kartini 2025 dengan memberikan sosialisasi pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual pada anak.

Acara sosialisasi itu dilaksanakan di SD dan SMP Negeri 4 Kota Ternate, Maluku Utara pada hari Senin tanggal 21 April 2025.

Dengan menggunakan akun Instagram miliknya @s_tjo, Sherly Laos mengungkapkan aktivitasnya yang melibatkan penyuluhan di depan murid-murid SD Negeri 4.

Acara bersama dengan Ibu Gubernur Maluku Utara untuk mencegah kekerasan di sekolah berjudul “Anak Cerdas, Anak Bermutu, Terbebas dari Kekerasan Mengarahkan kepada Masa Depan Gemilang”.

Pada awalnya, Sherly Laos menanyakan kepada para siswanya tentang identitas Kartini. Para siswa menjawab bahwa Kartini adalah seorang pahlwan.

Sherly Laos kemudian menyampaikan kepada mereka alasannya mengapa Kartini dapat dianggap sebagai pahlawan.

Mengapa ibu Kartini dianggap sebagai pahlawan? Ia dikenal demikian karena pada masa tersebut, saat wanita belum dilibatkan dalam pendidikan, ibu Kartini berjuang untuk mendapatkan hak-hak kaum hawa.

“Agar bisa menuntut ilmu, berkhayal, serta mendapatkan pendidikan setara dengan pria,” terang Sherly Laos.

Setelah itu, Sherly Laos dan tim beri sosialisasi terkait bentuk-bentuk pelecehan, cara melindungi diri hingga kepada siapa mereka dapat melapor.

Memberi bekal ilmu kepada para murid itu, demikian ungkap Sherly Laos, yang tak semata-mata menjadi tugas pemerintah tetapi juga kewajiban bersama.

Menariknya, informasi mengenai berbagai jenis pelecehan disajikan kepada anak-anak lewat lagu-lagu.

“Sentuhan bisa pada kepala, tangan, kaki, karena cinta, karena cinta, karena cinta..” seperti dilantunkan oleh Sherly Laos.

“Oleh karena itu, bagi adik-adik yang boleh dipegang oleh orang lain selain ibu kandung, bagian manakah dari tubuh Anda yang dapat dipegang? Bahkan tangan pun,” bertanya Sherly Laos kepada murid-murid sekolah dasar tersebut.

Maka agar mudah diingat, bagian yang boleh disentuh adalah dari pundak ke atas dan lutut ke bawah.

“Bila ada yang menyentuh mereka, apa yang akan dilakukan? Anak-anak akan melaporkannya kepada ibu guru,” jelas Sherly Laos.


Sosialisasi Tentang Pencegahan Kekerasan dan Pelecehan Seksual terhadap Anak


Hari ini, kita datang ke SD Negeri 4 tidak hanya sebagai pemerintah,


namun sebagai orang tua—yang berharap untuk memastikan bahwa tiap anak di Maluku Utara berkembang dalam lingkungan yang aman, bijaksana, dan terlindung.


Sebab kita sadar, sebagaimana orangtua, guru, atau pun pemerintah—we cannot be with our children every second of the day. Yet, we can equip them with knowledge.


Pemahaman mengenai definisi penyalahgunaan, langkah-langkah untuk menjaga diri sendiri, individu mana yang sebaiknya dilaporkan kepadanya, serta hak-hak mereka yang terjamin menurut UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Pelindungan Anak.


Ini lebih dari sekedar sebuah program. Ini merupakan kewajiban etis dan sosial yang kita semua harus penuhi bersama-sama.


Menciptakan lingkungan yang aman untuk anak-anak berarti mengukir dasar bagi masa depan Maluku Utara.


Seorang perempuan yang mandiri akan menghasilkan generasi yang terjamin keselamatannya. Sementara anak-anak yang berkembang dalam lingkungan yang nyaman, akan menciptakan negeri yang tangguh dan bermartabat.


—Dengan semangat Kartini, kita bertarung pada hari ini.


Selamat Hari Kartini.


Ayo tetap maju—untuk wanita yang mandiri, dan anak-anak yang terlindung.

Dikutip pada Selasa (22/4/2025).

Sherly Laos Mengkritik Kasus Pemerkosaan Terhadap Murid SMP di Halsel

AA1Dm1NB Abjan Sofyan Jadi Ketua Tim Percepatan Pembangunan, Sherly Laos: Waspada Hoaks di Balik Berita

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos menyampaikan pendapatnya mengenai insiden penyerangan terhadap seorang pelajar sekolah menengah pertama yang terjadi di Halmahera Selatan.

Sherly Laos mengkritik tindakan itu secara keras dan menyatakan bahwa semua pihak yang terkait harus dikenai hukuman sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Di samping itu, dia juga menyatakan keprihatinannya yang mendalam, sebab peristiwa tersebut sudah merusak citra dunia pendidikan serta nilai-nilai kemanusiaan.

Sherly Laos sangat terluka, sang korban yang belum mencapai usia dewasa seharusnya mendapatkan perlindungan serta kesempatan untuk berkembang dalam suasana yang aman.

“Kabar tersebut membuat saya amat prihatin dan berat hati. Korban adalah seorang anak usia sekolah yang semestinya harus dijaga dengan baik serta dibekali kesempatan untuk berkembang dalam suasana yang aman,” ungkap Sherly Laos saat diwawancara oleh jurnalis pada hari Senin, 21 April 2025.

Sherly Laos dengan tegas menyampaikan bahwa semua pihak yang terkait dalam insiden itu wajib mendapatkan hukuman semaksimal mungkin menurut peraturan hukum yang ada.

Kuusulkan agar jalannya hukum mencapai titik optimum, seluruh pelakunya perlu ditahan dan mendapatkan hukuman yang sepadan.

“Tetapi tentunya kita harus menghormati prinsip praduga tidak bersalah sepanjang proses,” menekankan Sherly Laos.

Walaupun belum mendapatkan data resmi atau informasi yang pasti, beredar laporan bahwa salah seorang dari tersangka diduga adalah seorang guru.

Sherly Laos menyatakan bahwa dia masih menanti berita resmi dari pihak kepolisian berkaitan dengan rumor yang beredar.

Meski begitu, menurut Sherly Laos, apabila memang salah seorang dari tersangka tersebut adalah seorang guru, itu akan menjadi pukulan yang sangat keras.

Ini terjadi karena sekolah haruslah menjadi lingkungan yang paling protetif bagi para anak.

Bila memang ada guru bermasalah dalam hal ini, maka ini merupakan teguran serius untuk kita semua.

“Seharusnya sekolah merupakan lingkungan yang paling aman bagi anak-anak,” harapnya.

Sherly Laos menyebutkan bahwa pihak Pemerintah Provinsi Maluku Utara lewat DP3A akan memberikan pendampingan kepada para korban dari aspek psikologi maupun hukum.

Dia bersumpah untuk memberikan perhatian istimewa pada pelindungan bagi korban dan famili mereka, serta menjamin adanya bantuan rehabilitasi yang cukup.

Incident ini seharusnya menjadi peringatan yang mendalam untuk semua pihak. Tidak ada toleransi atas kekerasan terhadap wanita dan anak-anak di Maluku Utara.

“Tujuan pemerintah adalah menegaskan agar keadilan terwujud dan korban menerima proteksi sebaik-baiknya,” demikian dia menambahkan.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, informasi ini didapatkan dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Maluku Utara.

Disebutkan bahwa sampai sekarang, sudah ada 7 orang yang dituduh sebagai tersangka dari total 15 orang dicurigai sebagai pelaku.

Penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian masih berlangsung guna mencari tersangka-tersangka lainnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *