AsahKreasi
– Kucing dengan perawatan yang tepat bisa bertahan hidup selama 10 sampai 20 tahun atau lebih.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan pertambahan umur, keperluan jasmani serta pola tingkah laku seekor kucing akan beralih, hal ini kerapkali tak terdeteksi oleh sang pemilik.
Kucing masuk ke dalam tahap lanjut umur atau fase senior setelah berusia 11 tahun, di mana periode ini mengharuskannya mendapat perawatan tambahan agar tetap memiliki kualitas hidup yang baik.
Melansir
PetMD,
Jumat (27/3/2025), di bawah ini terdapat sejumlah saran untuk perawatan kucing yang telah lanjut usia.
Perhatikan pola makan
Kucing yang sudah dewasa memerlukan asupan gizi yang beragam dibandingkan dengan kucing masih anak-anak. Memelihara bobot tubuh yang seimbang amatlah vital bagi kondisi fisiknya.
Bicaralah dengan ahli veterinernya tentang tipe pangan yang cocok serta momennya terbaik untuk berpindah ke suguhan khusus bagi siulan tua.
Di samping itu, sistem pencernaan kucing cenderung semakin peka terhadap perubahan seiring berjalannya waktu. Menyajikan makanan dalam porsi yang sedikit namun lebih sering dapat mendukung fungsi pencernaannya.
Berikan air yang cukup
Kucing lanjut usia cenderung lebih mudah terkena dehidrasi, kondisi ini bisa memicu berbagai permasalahan seperti konstipasi dan gangguan pada organ ginjal.
Agar masalah ini teratasi, siapkanlah berbagai macam sumber air di dalam rumah seperti wadah air ekstra serta fitur fontain khusus binatang kesayangan Anda agar bisa meningkatkan rasa ingin seekor kucing meminum cairan dengan jumlah lebih besar.
Apabila seekor kucing lanjut usia menghadapi kendala dalam mencapai air dikarenakan batasan pergerakannya,pastikan wadah minumannya diletakkan pada posisi yang mudah terjangkau, seperti contohnya di lantai bukan di area yang lebih tinggi.
Kenali tanda-tanda sakit
Kucing biasanya menutupi penderitaaan mereka, oleh karena itu pemilik harus lebih peka terhadap gejala-gejala ketidaknyamanan yang dialami kucing tersebut.
Dari sepuluh ekor kucing lanjuk usia, sembilan di antaranya menderita peradangan sendi, namun banyak pemilik yang tak menyadarinya.
Memelihara berat tubuh yang tepat merupakan hal penting dalam mencegah rasa sakit pada persendian. Apabila seekor kucing menampilkan gejala-gejala seperti menjadi lebih malas, ragu-ragu saat meloncat, atau cenderung menyembunyikan diri, sebaiknya hubungi ahli hewan secara langsung.
Pengobatan seperti analgesik, vitamin tambahan, akupunktur, terapi fisioterapi, atau terapi laser bisa mendukung peningkatan kesejahteraan kucing tersebut.
Sediakan tugas dan rangsangan kognitif
Kucing berusia lanjut masih perlu mendapatkan stimulasi fisik dan mental untuk menjaga kesehatannya.
Pastikan bahwa kucing memiliki area yang tersedia untuk mendaki, berlindung, menggosok cakarnya, dan juga bersenang-senang. Akan tetapi, seiring dengan menurunnya aktivitas fisiknya, pemilik harus membuat beberapa adaptasi dalam lingkungan rumah mereka.
Dengan pengasuhan serta pemeliharaan yang sesuai, kucing berusia lanjut bisa menghabiskan tahap akhir hidupnya dengan tenang dan senang.
Jangan abaikan kesehatan gigi
Penyakit gigi umumnya muncul pada kucing lanjut usia dan bisa memicu masalah besar seperti lubangan di gigi, peradangan gusi, hingga infeksi yang meluas ke organ penting semisal liver, ginjal, serta jantung.
Oleh karena itu, pemeriksaan rutin ke dokter hewan amat diperlukan mengingat kucing jarang memperlihatkan gejala-gejala ketidaksehatan pada giginya dengan jelas.
Apabila kucing Anda mengalami pengurangan bobot atau perubahan pada kondisi rambutnya, hal tersebut mungkin menandakan adanya gangguan gigi yang membutuhkan penanganan cepat.