Banyak sekali film seru yang dirancang khusus bagi kalangan anak-anak saat ini, terlebih dalam genre fantasi. Tetapi, tidak sedikit orang yang meyakini jika tontonan bertema fantastis itu kurang menguntungkan buat pertumbuhan otak si kecil, apalagi di sisi pemahaman dan pengetahuannya. Bagaimana sebenarnya kondisi tersebut?
Dikutip dari
Greater Good Magazine
, hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kisah-kisah pada film ternyata dapat memiliki makna penting untuk anak-anak.
Studi dari jurnal
Media Psychology
Melakukan studi pada anak-anak yang berage antara 4 hingga 15 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa film dapat memiliki makna penting untuk mereka, khususnya ketika disaksikan bersama dengan orangtua.
Apakah genre fantasi sebenarnya membahayakan perkembangan anak?
Para peneliti masih berusaha menyelidiki, Bunda. Satu teori utamanya adalah bahwa anak-anak di bawah umur 6 tahun mempunyai kapasitas kognitif yang terbatas sehingga sulit untuk mengingat segala sesuatu yang melawan fakta.
Usaha itu sangat menguras tenaga sehingga membatasi kemampuan mereka untuk melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan fungsi eksekutif secara langsung selepasnya.
Anak Satu-satunya Ditemukan Memiliki Kondisi Psikis dan Kebahagiaan Hidup yang Lebih Unggul Menurut Penelitian
|
Dikutip dari
Parenting Science
Namun, hal tersebut masih belum benar-benar terungkap. Tetapi diyakini bahwa dampak itu berkaitan dengan umur si kecil.
Sebagai contoh, dalam sebuah percobaan yang dilakukan terhadap seorang anak berumur 7 tahun, ternyata tidak ada pengaruh negatif pada kemampuan fungsional eksekutif meskipun sudah menonton film bergenre fantasi.
Di samping itu, bukti tambahan juga mengungkapkan bahwa anak-anak usia pra-sekolah tidak memperlihatkan modifikasi dalam fungsi eksekutif ketika para orang dewasa menceritakan kisah-kisah fiksi kepada mereka.
Keuntungan mengajak anak menonton film fiksi ilmiah
Apabila disertai dengan pendampingan yang sesuai, menonton film fiksi ternyata bisa memberikan berbagai keuntungan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Berikut beberapa di antaranya:
1. Meningkatkan kecerdasan sosial
Ketika menyaksikan sebuah film, si anak-anak dapat belajar untuk memahami emosi, alasan di balik tindakan, serta cara berperilaku dari para tokoh dalam film tersebut dengan menerapkan kemampuan kecerdasan sosial yang dimiliki. Selain itu, mereka pun semakin melatih ketrampilan ini ketika harus merespon tantangan dalam pemahaman akan narasi ceritanya.
Bukan cuma paham sama alasan dan emosi orang di sekitar, tapi juga harus mengenali apa yang dirasakan oleh diri kita sendiri.
2. Memahami dan belajar tentang nilai-nilai budi pekerti yang baik
Pada adegan-adegan dalam film yang menggambarkan cinta dan persahabatan, anak-anak diajari tentang sifat baik hati serta berani.
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengeluarkan air mata, matanya menjadi berkaca-kaca, atau merasakan bulu kuduk berdiri ketika mereka menyaksikan keindahan moral. Hasil studi ini mendemonstrasikan bahwa emosi yang terkait dengan aspek moral mulai timbul pada masa usia 8 tahun.
3. Mengembangkan pengetahuan mengenai kehidupan
Ketika menyaksikan sebuah film, diharapkan anak-anak dapat ikut merasakan petualangan sang karakter utama serta mendapatkan pemahaman serupa dengan mereka. Pada beberapa judul film spesifik, anak-anak diajak mengenali bahwa rasa sedih memiliki makna tersendiri dan kerjasama antar berbagai jenis emosi sangat dibutuhkan dalam menjalankan kehidupan yang kaya akan pengalaman dan bahagia.
4. Menyemangati anak agar tetap bertahan dan tidak mudah putus asa
Semakin beragam pemahaman yang didapatkan oleh si kecil ketika menyaksikan tayangan tersebut, maka akan semakin mendalam pesan dari kisah itu sendiri. Dengan demikian, hasil studi mengungkapkan bahwa melalui cerita bisa jadi metode efektif agar buah hati kita mampu merasakan pengalaman hidup dengan lebih singkat dan tepat.
5. Merangsang kreativitas
Penelitian dalam jurnal
Science Daily
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Lancaster mengungkapkan bahwa menonton film-film bergenre fantastis bisa memperkaya imajinasi serta kreativitas pada anak-anak.
“Pemikiran mengenai fantasi dan alam gaib membantu anak-anak dalam mendirikan sebuah dunia khayalan yang luar biasa. Ini mendorong kemampuan mereka untuk menilik dunia dengan cara-cara baru dan bertindak sesuai pandangan itu dari segala sudut, sekaligus merangsang imajinasinya,” demikian ditulis oleh Dr Eugene Subbotsky, Claire Hysted, dan Nicola Jones dari Universitas Lancaster di Britania Raya.
6. Meningkatkan keterampilan memahami ekspresi perasaan orang lain
Beberapa genre fantasi mampu memperdalam pengertian anak tentang perasaan orang lain. Melalui imajinasi mereka menggambarkan kenyataan yang berbeda, ini bisa jadi bentuk latihan bagus untuk merasakan situasi hidup orang lain.
7. Mengenal kata-kata baru
Anak-anak dapat menambah kosakata mereka melalui tontonan film. Akan tetapi, dalam hal ini dibutuhkan bimbingan dari orangtua supaya si kecil tidak tertular menggunakan bahasa kasar atau vulgar.
Bagaimana Membantu Anak Belajar Melalui Film Fantasi
Orangtua ataupun individu dewasa lain bisa membantu anak-anak mengasah pengetahuannya melalui tontonan seperti film dan acara televisi serta bacaan genre fantasi dengan adanya pengawasan. Tambahan pula, mereka sebaiknya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi dialog tentang alur naratif tersebut bersama sang anak.
1. Diskusi tentang karakter
Agar membantu anak-anak dalam memahami perasaan dan tingkah laku tokoh-tokohnya, ajukan pertanyaan seperi ini: “Bagaimana menurut kamu ia merasakan hal itu?” atau “Apakah katakan sesuatu yang membuat cara berpikirnya berubah?”.
2. Memahami aspek-aspek tingkah laku dari seseorang karakter
Agar bisa mengenali bagian mana yang sulit untuk mereka, coba tanya pada anak-anak tentang hal-hal yang bikin mereka bertanya-tanya: “Adakah sepotong cerita ini yang pengen kalian bahas lebih lanjut?” atau “Karakter manakah yang menurut kalian paling seru?”
3. Bahaslah mengenai kesopanan dan kebaikan moral
Luaskan pemahaman mengenai kesopanan dan kecantikan perilaku sang buah hati, di antaranya bisa dilakukan dengan cara menanyakan kepada mereka adegan film apa yang menurut mereka terlihat paling memukau.
Sangat penting untuk senantiasa mengapresiasi tanggapan anak-anak serta menyadari bahwa kadang-kadang mereka butuh waktu untuk merenungi berbagai hal.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway
, yuk
join
Komunitas AsahKreasiSquad. Untuk mendaftar, silakan klik disini.
SINI
.
Gratis!