Skip to content

Pasaran Saham Kini Labil, Intip Rekomendasi Saham Unggulan


AsahKreasi.CO.ID – JAKARTA.

Performa perusahaan yang diinvestasikan mungkin tetap sulit karena fluktuasi bursa saham masih cukup tinggi.

Berikut ini informasi yang perlu diketahui: IHSG mencatatkan penurunan sebesar 8,76% sejak awal tahun demikian juga.

year to date

(YTD) Arus modal asing terus mengalir keluar dari bursa saham senilaiRp 34,70 triliun pada perdagangan reguler.

Analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menilai bahwa performa IHSG yang merosot dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan di sektor investasi mencatat hasil yang kurang baik. Ini disebabkan karena dana yang mereka kelola mungkin turut anjlok hingga saat ini atau Year-to-Date (YTD).


Saratoga (SRTG) Menyiapkan Pengeluaran Modal Sebesar US$ 150 Juta pada Tahun 2025

Walaupun demikian, situasi sekarang dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan bagian investasi di portofolio Anda; namun, arah pergerakan baik dari elemen-elemen internasional maupun lokal tetap belum pasti.

“Di samping itu, menyingkirkanasetyangkuranglebihataukurangsesuaidenganstrategijangkapanjangmungkinmenjadipulasialgiada,” katanya ketika berbicara dengan AsahKreasi, Kamis (17/4).

Sebagai contoh, performa perusahaan publik yang berinvestasi pada tahun 2024 sangat memuaskan. Sebut saja PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (صند
SRTG
Perusahaan ini mencatatkan keuntungan bersih senilai Rp 3,29 triliun di tahun 2024, yang merupakan perubahan drastis dibanding kerugian Rp 10,14 triliun pada tahun 2023.

Recovery signifikan datang dari portofolio SRTG dalam bentuk saham tersebut.

blue chip

, mulai dari kerugian awal senilai Rp 13,5 triliun pada tahun 2023, berubah menjadi laba sebesar Rp 2,36 triliun di tahun 2024. Meskipun demikian, investasi dalam perusahaan rintisan dan teknologi digital tetap mengalami kerugian, dengan peningkatan kerugian secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Investasi total SRTG yang beralih dari kerugian besar ke laba mengindikasikan peningkatan dalam strategi atau lingkungan pasar yang lebih mendukung pada tahun 2024,” jelasnya.

Sementara itu, PT Provident Investasi Bersama Tbk (
PALM
), justru tercatat merugi tahun lalu. PALM menghadapi kerugian bersih akibat investasi dalam bentuk saham dan instrumen keuangan lainnya senilai Rp 1,63 triliun pada tahun 2024. Angka tersebut lebih baik dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 3,13 triliun yang dialaminya di tahun 2023.

Meski demikian, berdasarkan kinerjanya, PALM tetap memperlihatkan peningkatan pada portofolio investasinya,” katanya.


Rekam Keuntungan Positif di Tahun 2024, Saratoga (SRTG) Bersiap Tingkatkan Performa pada 2025

Pada tahun 2025, performa perusahaan yang diinvestasikan diperkirakan tetap tidak menguntungkan karena masih rendahnya semangat positif di pasaran.

Saat ini, sentimen negatif utama di pasaran adalah perang tariff antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Pajak balasan yang diberlakukan oleh AS kepada beberapa negara, seperti halnya Indonesia, sesudah masa tundaannya berakhir mungkin akan memicu rangkaian dampak serupa dan mengarah padaperlambatan perekonomian serta depresiasi nilai mata uang rupiah.

Menurut Sukarno, PT SRTG mungkin masih akan menjadi pemimpin pasar di antara sejawatnya yang merupakan perusahaan publik pada tahun 2025. Selain itu, saham SRTG tetap memiliki daya tarik dari segi penilaian nilai, mengingat bahwa saat ini sedang diperdagangkan dengan harga tertentu.

price to book value

(PBV) sekitar 0,41 kali, atau dalam keadaan tersebut

undervalued.

“Rekomendasi jangka menengah bisa

hold

SRTG memiliki tujuan harga sebesar Rp 1.650 per saham. Untuk periode singkat, dapat diatur demikian.

wait and see

pertama-tama dia mengecek sinyal beli sebelum mengatakan hal tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *