AsahKreasi
, JAKARTA — Menteri Perdagangan Amerika Serikat Howard Lutnick menyatakan bahwa usulan negosiasi tariff perdagangan dari Indonesia tidak sama dengan negara-negara lain yang telah mengajukan usulannya.
Lutnick secara langsung menyambut delegasi dari Indonesia yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Washington DC, Amerika Serikat, pada hari Sabtu (19/4/2025) sesuai dengan waktu lokal.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga secara resmi mengantarkan usulan penawaran untuk melakukan perundingan kembali terkait tarif balasan yang diimplementasikan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia senilai 32%.
Jepang Akan Tingkatkan Impor Beras dan Kedelai dari AS untuk Membahas Harga dengan Trump
Lutnick menyampaikan apresiasinya terhadap usulan Indonesia yang jelas. Ia berpendapat bahwa penawaran serta permintaan dari Indonesia memiliki potensi untuk memberi manfaat bagi kedua belah pihak.
Karena itu, Lutnick setuju untuk melindungi negosiasi selama 60 hari berikutnya dan mengusulkan agar segera merancang jadwal diskusi teknis.
:
Trump Mengurangi Kekerasan, Apakah Perang Tarif AS-China Cepat Selesai?
\”Kami menyambut positif tindakan nyata Indonesia dalam merundingkan tariff. Di masa mendatang, Amerika Serikat dan Indonesia akan tetap meneruskan kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan,\” ungkap Lutnick seperti dilansir dari keterangan pers Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi pada hari Minggu, 20 April 2025.
Trump secara khusus mengirimkan Lutnick bersama dengan petugas dari Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Duta Besar Jamieson Greer (USTR), serta Menteri Keuangan AS Scott Bessent guna menangani kebijakan tariff perdagangan negara mereka.
:
Volvo Akan Mengurangi 800 Tenaga Kerja di Pabrik Amerika Serikat Akibat Kebijakan Tarif Trump
Rapat yang dihadiri oleh Lutnick dan Airlangga berjalan setidaknya selama 90 menit. Selama sesi ini, pihak Indonesia mengusulkan langkah-langkah guna memperbesar jumlah pembelian serta pengimporan komoditas dari Amerika Serikat demi menciptakan keseimbangan dalam neraca perdagangan kedua belah pihak, termasuk misalnya dengan cara meningkatkan konsumsi atas produk-produk energi.
crude oil
, LPG, dan bensin) serta sektor pertanian (صند
soybeans, soybeans meal
, dan
wheat
).
Airlangga pun menekankan komitmennya Indonesia dalam hal kolaborasi pada sektor tersebut.
critical minerals
, dukungan investasi di Amerika Serikat (AS), serta komitmennya untuk mengatasi masalah Non-Tariff Barrier atau hambatan perdagangan non-tarif yang menjadi fokus.
concern
pengusaha AS di Indonesia.
\”Kami mengucapkan terima kasih kepada Secretary Lutnick yang telah memberikan peluang bagi kita untuk bernegosiasi tentang tariff serta memperkuat janji Indonesia dalam menciptakan perdagangan yang adil dan seimbang,\” kata Airlangga.
Sebelumnya, Airlangga juga sudah bertemu dengan pejabat USTR Duta Besar Jamieson Greer di Washington DC, Amerika Serikat pada hari Kamis (17/04/2025) sesuai waktu lokal.
Di samping menawarkan kerjasama kepada Amerika Serikat, Airlangga juga mengajukan permohonan untuk pengurangan tariff eksport menuju AS, secara khusus berkaitan dengan 20 produk unggulan Indonesia. Terlebih lagi, selama ini tarif impor dari Indonesia cenderung lebih tinggi dibandingkan beberapa negara pesaing atau pembuat barang serupa.
Berikutnya, Airlangga beserta rombongan lainnya direncanakan untuk bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent guna melanjutkan serangkaian perundingan.
tarif resiprokal Trump.