Skip to content

Perlu Tahu! Kebiasaan Sepele yang Bikin Ban Mobil Cepat Aus dan Botak


AsahKreasi

– Ketahui 4 kebiasaan tidak baik yang membuat ban mobil menjadi cepat tipis dan habis, apakah saja itu?

Ban mobil dapat lebih mudah rusak karena gaya pengendaraan yang salah dan perilaku berkendara yang tidak baik.

Selain itu, dikarenakan kebiasaan buruk serta pemakaian yang salah, ban mobil akan cepat rusak akibar dari pengabaian terhadap perawatan.

 Perlu Tahu! Kebiasaan Sepele yang Bikin Ban Mobil Cepat Aus dan Botak

Karena berkaitan dengan keamanan, kondisi ban mobil perlu diawasi dengan cermat.

Tanda bahwa ban telah mencapai batas penggunaannya dan perlu diganti bisa dilihat dengan mudah melalui indikator pada ban tersebut.

Tread Wear Indicator

(TWI).

Selanjutnya, periksa tanda lurus yang ada antara tapak ban. Jika ketebalan tapak ban hampir menyentuh atau telah dekat dengan garis TWI, berarti ban tersebut mulai memanjang.

 Perlu Tahu! Kebiasaan Sepele yang Bikin Ban Mobil Cepat Aus dan Botak

Jika telah botak, sebaiknya ganti dengan ban yang baru. Atau bila sudah berpengaruh pada pengendalian dan kinerja rem, perbarui juga.

Sebab-Seba Ban Kendaraan Mudah Aus

Akan tetapi, apabila tapak ban kendaraan lebih cepat habis atau menipis, terdapat 4 penyebab atau kebiasaan negatif yang mungkin mempengaruhi hal tersebut, perhatikanlah:

1. Tekanan Udara Tidak Sesuai Harapan

Yang pertama kali ialah tekanan angin yang kurang tepat, sebagaimana dijelaskan oleh Iwan, pemilik Autoban Serpong.

\”Penyebab utama pengecilan usia ban adalah tekanan udara, rendahnya tekanan udara membuat ban lebih cenderung mengalami kerusakan dengan cepat,\” jelas Iwan.

Iwan menyatakan bahwa di dalam ban ada sebuah cincin kawat, dan apabila tekanan udara di dalam ban rendah, maka kawat tersebut yang terletak di bagian dalam ban lah yang akan memikul beban tambahan.

Kekurangan tekanan udara pada ban dapat mempercepat proses kerusakan tak merata, sehingga sisi luar telapak ban akan usang lebih cepat.

Tekanan udara yang sesuai harus berada dalam batas tengah dan tak boleh terlalu ekstrem; informasi mengenai tekanan udara optimal untuk ban dapat ditemukan pada label yang dipasang di sisi kanan dari bingkai pintu.

2. Tidak melaksanakan spooring dan balancing

Spooting dan penyeimbangan dijalankan ketika mobil sedang melaju, posisi ban yang normalnya seharusnya lurus baik di bagian depan maupun belakang malah condong ke satu sisi tertentu.

\”Kemungkinan lain adalah sang pemilik acuh terhadap kondisi suspensi mobil, roda mobil tidak sejajar hingga pola ban menjadi tak tepat, oleh karena itu daya tahannya berkurang,\” ujar teknisi dari layanan Spooring dan Balancing yang ada di Bengkel PS Ban, Ciputat.

3. Gaya berkendara

Cara mengemudi yang terlalu sering pengereman mendadak serta akselerasi berlebihan bisa menyebabkan ban menjadi habis lebih cepat, sehingga mengecewakan umur pakai ban tersebut.

\”Sopir dengan hobi menginjak gas terus-menerus cenderung memiliki ban lebih cepat aus,\” ungkap Iwan, pemilik Autoban Serpong.

4. Muatan yang melampaui ketentuan kapasitas ban

Kantong plastik memiliki kapasitas muatan tertentu, dan apabila melampaui batas tersebut dapat mengakibatkan kantong tersebut mudah sobek atau rusak lebih cepat.

\”Ban memiliki muatan maksimal yang dapat dilihat pada kode ban-nya, kendaraan yang melampaui batas tersebut mungkin akan mengalami kerusakan,\” jelas Iwan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *