Skip to content

Mengapa Jokowi Memberikan Arahan ke Peserta Sespimen Polri di Rumahnya?


AsahKreasi

Eks Presiden RI Joko Widodo menyampaikan petunjuk pada peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimen) Polri yang berada di rumahnya sendiri.

Seskrim Polri adalah lembaga pendidikan untuk staf dan pemimpin tingkat menengah di kepolisian.

Para pesertanya terdiri atas perwira tingkat tengah Kepolisian Republik Indonesia yang memiliki pangkat AKBP atau Kompol.

Targetnya adalah mencetak perwira yang memiliki keterampilan manajemen tingkat sedang, etika kerja baik, integritas kuat, serta pemahaman nasionalisme dan kepemimpinan strategis.

Para siswa sekolah staf dan pimpinan tingkat menengah (Serdik Sespimmen) Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dalam program pendidikan reguler (Dikreg) yang ke-65 ini, telah bertemu dengan presiden ketujuh mereka, Joko Widodo (Jokowi).

Akun instagram @Sespimmen65 sempat mengunggah video saat pihaknya bertemu dengan Joko di Solo.

Rapat itu kemudian menyita perhatian beberapa pihak.

Sebab itu, Joko Widodo kini dikenal sebagai warga biasa dan tidak lagi menjabat sebagai Presiden.

Beberapa pejabat senior di negeri ini baru-baru ini terlihat seringkali mendatangi Joko guna mencari petunjuk.

Maka, mengapa Joko perlu memberikan petunjuk pada peserta Sespimen Polri di kediamannya?

Menurut temuan AsahKreasi, postingan itu pada hari Sabtu (19/4/2025) pukul 16.00 WIB telah dihapus dan tidak lagi dapat ditemukan.

Patut diketahui dalam Pokja Ke-II Pelatihan Serda untuk Sespimmen Dikreg yang ke-65, Kompol Denny menyatakan bahwa tim mereka menerima kunjungan ke rumah Joko di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah pada hari Kamis tanggal 17 April 2025.

Dalam kelompok para peserta terdapat Ajudan Joko dan Kompol Syarif Fitriansyah, serta beberapa partisipan lainnya yang sedang mengikuti pendidikan Serdik Sespimmen Dikreg ke-65.

Kompol Denny menyebut bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi antara peserta didik dan Joko.

\”Mengunjungi Bapak Joko sekaligus mendapatkan saran untuk kemajuan di masa depan,\” ujar Kombes Denny usai pertemuan, pada hari Sabtu.

Dia menyebutkan bahwa kemajuan di masa mendatang terkait dengan pemimpin yang dapat menavigasi tantangan global dalam era digital, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dan robotika.

Denny menyertakan saran Joko untuk meningkatkan kerjasama di antara kepolisian dan militer.

\”Pesan utamanya adalah agar menjadi anggota Pori dan TNI yang lebih baik di masa mendatang,\” ujarnya.

\”Serta dapat mencapai cinta dari publik dan menjadi teladan bagi mereka,\” tambahnya.


Menteri Prabowo undang Joko sebagai bos

Sebelumnya, kedua menteri yang ada di kabinet pemerintahan Prabowo tercatat telah mengunjungi Solo guna bertemu dengan mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo pada hari Jumat, tanggal 911/4/2025).

Kedua menteri tersebut adalah Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang masih memanggil Joko sebagai \”bos\”.

\”Saya menjalin silaturahmi dengan mantan atasan saya. Dia tetap menjadi bos saya,\” kata Trenggono bercanda ketika ditanya oleh jurnalis setelah bertemu dengan Joko.

Setelah Trenggono, giliran Budi yang menjalin hubungan baik dengan Joko dan menyebutnya sebagai pemimpin.

Saya ingin bersilatuhri dengan Pak Joko karena beliau adalah atasan saya. Oleh karenanya, saya dan istri akan mengunjunginya untuk meminta maaf lahir dan batin.

Juga memohon doa agar Pak Presiden dan Ibu tersebut tetap sehat, karena saya masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan,\” ungkap Budi.


Matahari Kembar

Mardani Ali Sera dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap pertemuan silaturahmi kedua menteri di rumah Joko sebagai sesuatu yang positif.

Akan tetapi, mengenai kasus Trenggono dan Budi yang menyebut Joko sebagai pemimpin, Mardani menekankan bahwa adanya dua orang dengan kedudukan setara seperti halnya matahari kembar adalah sesuatu yang tidak dapat diterima.

\”Memang silaturahmi tetap bermanfaat, namun keduanya tidak boleh menjadi saudara kembar yang identik,\” ujar Mardani.

Walau dia percaya bahwa Prabowo tak terganggu oleh komentar dari dua menterinya itu, namun martabat seorang presiden tetap harus dipelihara.

Bagaimanapun juga, Presiden kami, Bpk Prabowo, telah memperlihatkan tekadnya, kemampuannya, serta kesetiaannya.

\”Saya rasa Bapak Prabowo pun tak terganggu saat salah satu menterinya bertemu dengan Pak Joko,\” ujar Mardani.

\”Tetapi, pesan utama saya hanya itu, jangan sampai ada dua matahari. Hanya memiliki satu pun sudah terlalu berat, apalagi jika ada dua,\” tambahnya menegaskan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *