Skip to content

4 Tindakan Jan Hwa Diana yang Membuat Wamenaker Immanuel Ebenezer Amuk, Bohong Terbongkar

 4 Tindakan Jan Hwa Diana yang Membuat Wamenaker Immanuel Ebenezer Amuk, Bohong Terbongkar


AsahKreasi

Ternyata beberapa tindakan tidak menyenangkan dilakukan oleh Jan Hwa Diana, pemilik UD Sentosa Seal dari Margomulyo, Surabaya, hal ini menimbulkan kemarahan pada Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker), Immanuel Ebenezer.

Mentri yang biasa dipanggil dengan nama akrab Noel tersebut melakukan inspeksi ke gudang Diana usai terdapat banyak spekulasi tentang diduga penahanan sejumlah ijazah dari beberapa mantan pegawai Diana.

Noel tiba dengan mengendarai mobil Alphard berwarna hitam dan plat nomor RI 24. Ia hadir memakai seragam dinas lengkap sekitar pukul 12:30 WIB bersama dengan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.

Hadir juga dalam inspeksi mendadak itu perwakilan dari Polrestabes Surabaya, DPRD Kota Surabaya serta DPRD Jawa Timur.

Akan tetapi, rapat yang diawasi oleh pihak berwenang tersebut tidak menghasilkan apa-apa.


Sifat Sebenarnya Jan Hwa Diana Semakin Tercermin: Armuji dan Pejabat Kemenaker Diabaikan, Biaya Jaminan Ijazah RP 2 Juta

Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer malah kesal dengan tindakan yang dilakukan oleh Jan Hwa Diana.

Berikut sejumlah faktanya:


  1. Tak langsung dibukakan pintu

Awalnya, Noel dan Atmuji tidak diizinkan memasuki rumah lewat gerbang utamanya.

Cuma gerbang samping yang terbuka, lalu beberapa orang memasuki tempat itu dengan berebutan.

“Iki gak dibukaken maneh pinter-nya?,” katanya Armuji.

Saat pintu dibuka, terlihat Diana di dalam gudang menggunakan baju berwarna merah.

Beberapa staf turut serta dalam penyambutan kedatangan Wamen Noel.

Sebentar, 12 mantan pekerja yang menyatakan bahwa ijazah mereka disimpan juga terlihat hadir dalam inspeksi tersebut.

Mereka didampingi oleh tim ahli hukum. Di samping itu, bukan hanya petugas polisi saja yang bertahan di lokasi.

Sejumlah puluhan individu yang menamakan diri sebagai Ormas Masyarakat Madura Asli (Madas) turut serta dalam pengawalan inspeksi mendadak tersebut.

Mereka menggantungkan spanduk di gerbang gudang UD Sentosa Seal.


2. Berbohong soal Veronika

Kehadiran utusan dari berbagai negara tersebut, pada akhirnya masih belum mendorong Diana untuk memberikan klarifikasi yang memadai.

Diana bersikeras bahwa dia tidak kenal mantan karyawan tersebut, meskipun orang itu menyatakan bahawa ijazahnya dihentikan.

Sebaliknya, Diana menolak apabila mereka pernah menjadi bawahannya sebelumnya.

Ketidakjujuran Diana menjadi lebih terlihat ketika Noel bertanya mengenai karyawan yang bernama Vero.

Vero sudah keluar dan Diana menyebut hal ini sebagai pengunduran diri dari perusahaan mereka.

Tetapi hal itu tidak serta-merta membuat Noel menjadi yakin.

Dia menginstruksikan timnya untuk menelusuri keberadaan Vero di area sekitar kantor perusahaan.

Ternyata, Vero ada di ruangan lain perusahaan ini.

Vero juga hadir dalam pertemuan itu.

Menanggapi hal itu, Diana membalas lagi.

Dia mengatakan bahwa meskipun Vero telah mengundurkan diri, tetap diizinkan untuk datang ke kantor.

“Pak, jika Veronica telah mengundurkan diri, jangan lagi datang ke sini. Setuju kan?” katanya dengan cepat.


3. Langsung mengaku difitnah

Ketika berjumpa dengan Menaker dan Armuji, Diana segera mengklaim bahwa dirinya tidak pernah menyimpan ijazah pekerjanya.

Dia bahkan mengaku difitnah.

“Saya tidak bisa menahan ini jika ada orang yang mencemarkan nama saya. Di sini adalah negeri hukum,” ujarnya menghadapi Noel seperti ditulis dalam kliping video yang dibagikan melalui akun media sosial Armuji.

Kengeyalan Diana tetap terlihat ketika Noel memperkenalkan Putri, seorang mantan pegawai yang menyatakan bahwa_ijazah_nya dihentikan.

Diana ngotot tidak menahan ijazah Putri.

Bahkan saat Putri menerangkan ruang tempat ijazahnya ditahan, Vero masih ngotot tidak pernah menahannya.

Selanjutnya, hadirlah Vero yang memiliki pengetahuan tentang ijazah tersebut.

Vero juga menyatakan dirinya tidak memiliki wewenang untuk menanggapi pertanyaan tentang ijazah itu.

Meski ada rekaman teleponnya dengan karyawan tentang ijazah, Diana masih saja enggan mengakuinya.


4. Malah bilang takut

Melihat Diana yang terus-terusan mengelak, dari pihak polrestabes Surabaya angkat suara.

Dia bertanya alasan dia berbohong tentang Veronica, tetapi sekali lagi Diana beralih topik.

Diana menjawab, ‘Sudah kukatakan padanya, dan dia pun telah mengundurkan diri. Saya tidak ingin mencampuri urusan orang lain,’.

Mirip seperti Diana, Veronica pun memilih untuk berhati-hati dan berkata bahwa dia tidak memiliki wewenang untuk menjawab pertanyaan tentang ijasah karyawan.

“Oke, tapi saya gak ada hak untuk menjawab, saya serahkan ke bu Diana”

Menyaksikan kejadian tersebut, Noel marah.

“Ini polisi lho, saya negara lho. Saya bisa memaksa lho,” kata Noel sambil gebrak meja.

“Anda bohong tadi,” tuding Noel kepada Diana.

“Enggak pak, saya kok jadi takut ya,” jawab Diana dengan santai.

Perkataan Diana kembali membuat Noel emosi.

“Mengapa begitu khawatir? Banyak orang jadi heran. Kami hanya meminta sertifikat pekerja yang dihentikan kontraknya,” ujar Noel.

Sebab Diana dan Vero tetap keras kepala, Noel pada akhirnya setuju untuk mengeluarkan biaya dari tabungannya guna melunasi ijasah tersebut, tapi Diana dan Vero tidak berubah sikap mereka.

Keduanya bersikukuh tak ada penahanan ijazah.

Karena tak ada titik temu, akhirnya baik Noel maupun perwakilan polisi dan Armuji sepakat menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian.

Ditemui usai pertemuan, Noel mengaku tidak dihargai.

“Tidak kooperatif. Kita sebagai negara tidak dihargai. Saya pikir Pak Wawali saja yang tidak dihargai. Saya juga tidak dihargai,” kesal Wamenaker Immanuel dengan nada kecewa.

Dalam pertemuan dengan Diana dan manajemen, Wamenaker melihat ada yang janggal dan ditutup-tutupi.

Dia datang sebagai kewajiban negara harus hadir agar industrial tetap harmonis, lanjut Wamenaker, agar hak-hak karyawan tidak dilanggar.

Akan tetapi, ternyata melebihi harapan. Immanuel menginginkan dirinya sebagai contoh untuk industri lain supaya tidak lagi menyimpan ijazah para pekerja. Begitu murkanya, ia sempat membahas tentang pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Mengendalikan ijazah tersebut adalah sebuah pelanggaran yang tidak dapat diterima. Pemerintahan Prabowo seharusnya tidak merugikan masyarakat.

Diana dituduh sering beralasan, menyatakan tak mengenal beberapa karyawan dan seterusnya.

Wakil dari negara tersebut juga telah mengharapkan bahwa kasus ini akan diawasi dengan ketat dalam ranah hukum. Mereka menyerahkan proses seluruhnya ke tangan aparat penegak hukum karena bukti-buktinya cukup kuat; peraturan daerah harus dipatuhi dan ditindaklanjuti.

Bahwa perkara ini akan dijalankan dengan proses hukum dan timbul harapan agar pihak berwenang kepolisian yang memegangi hal tersebut sepenuhnya.

Saat disinggung soal gaji UMR hingga pemotongan gaji karyawan karena salat Jumat, “Jawaban saya, ini biadab. Negara sudah mengatur terkait kegiatan beribadah,” tegas Immanuel.

Diana tidak kelihatan muncul setelah bertemu dengan Wamenaker.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari yang bersangkutan yang dinilai tidak kooperatif.


===


Undangan kami berikan kepada Anda untuk ikut serta dalam Whatsapp Chanel Harian Surya. Lewat kanal WhatsApp tersebut, Harian Surya bakal membagi saran artikel menarik tentang Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan tim sepak bola Persebaya dari semua wilayah yang ada di Jawa Timur.


Klik di sini
untuk untuk bergabung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *