AsahKreasi,
JAKARTA – Sistem imunitas memainkan peranan vital untuk mengamankan tubuh terhadap serangan penyakit.
infeksi
Namun, tidak disadarinya, beberapa rutinitas sehari-hari justru bisa mengurangi daya tahan sistem kekebalan tubuh kita terhadap virus serta penyakit lainnya.
Dilansir dari
Bustle.com
, Selasa, (16/12/24) Spesialis Rehabilitasi Medik Dr. Scott Schreiber mengungkap bahwa rutinitas sehari-hari memiliki dampak signifikan terhadap kinerja sistem imunitas tubuh, bisa jadi dengan cara yang bermanfaat atau merugikan. Makin sering
stres
Semakin banyak yang Anda pasang padanya, semakin berat tugasnya, pada akhirnya akan ditaklukkan oleh virus atau bakteri.
Perhatikan 7 perilaku berikut yang bisa menghancurkan sistem imun Anda:
1. Kurang Tidur
Tidak mendapatkan cukup istirahat dengan rutin bisa menurunkan kekuatan sistem pertahanan imun dalam tubuh. Saat kita tertidur, badan akan membuat sitokin, yaitu protein yang berguna untuk melawan serangan virus dan pengembangan radang. Jika waktu tidur setiap hari di bawah 7 sampai 8 jam, maka pembentukan sitokin tersebut bakal berkurang, menjadikan tubuh lebih mudah terserang sakit.
“Ketika Anda tertidur, tubuh mengeluarkan sitokin, yaitu protein yang berfungsi untuk melindungi diri dari peradangan dan serangan infeksi,” jelas Dr. Dass.
Menurut Laporan Perspektif Ilmu Psikologi pada Juli 2020, tertidur selama kurang dari 6 jam malam ini berkorelasi dengan kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami flu dibandingkan dengan orang yang beristirahat melebihi 7 jam.
“Ketika Anda tertidur, tubuh Anda memproduksi sitokin, yaitu protein yang berfungsi untuk perlindungan terhadap peradangan dan infeksi. Jika kurang mendapatkan waktu istirahat yang cukup, produksi sitokin ini menjadi berkurang sehingga membuat Anda kesulitan dalam menentramkan serangan patogen seperti virus atau bakteri,” jelas Dr. Dass.
2. Stres Kronis
Stres berkepanjangan memicu peningkatan hormon kortisol, yang dapat menekan fungsi sel imun. Kortisol yang tinggi juga mengurangi produksi limfosit, yaitu sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi, sehingga tubuh lebih sulit melawan virus dan bakteri.
Menurut Health Day, hasil studi mengungkapkan bahwa stres bisa berdampak buruk terhadap sistem imun tubuh Anda, seperti memperlama proses penyembuhan luka, meningkatkan risiko terserang flu, serta melemahkan produksi antibodi yang bertugas melawan infeksi.
Dilansir dari Busttercal.com Sabtu, (14/12/24) orang berada di bawah stres yang signifikan atau depresi, sistem kekebalan tubuh mereka juga bisa tertekan, dan mereka mungkin mengalami kesulitan melawan infeksi,” kata Dr. Joseph Russo, MD melalui email.
“Stres menghasilkan hormon kortisol yang mengganggu fungsi sel T melawan infeksi.”
3. Pola Makan Tidak Sehat
Diet yang tinggi gula, lemak jenuh, dan rendah serat dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kekurangan nutrisi seperti vitamin C, D, dan zinc dapat melemahkan respons tubuh terhadap infeksi. Kualitas makanan sangat penting dan sering diabaikan penyebab penipisan kekebalan tubuh,” kata Schreiber.
“Pasokan makanan kita mengandung banyak bahan kimia yang tidak sehat dan beracun seperti herbisida, pestisida, dan GMO, yang dapat menyebabkan malapetaka pada tubuh kita. Seiring waktu ini menguras sistem kekebalan tubuh, dan, jika tidak diperbaiki, akan terus memburuk.”
4. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup kurang bergerak bisa menahan aliran darah, sehingga mengganggu distribusi sel-sel imunitas di seantero tubuh. Di sisi lain, melakukan latihan gerakan ringan sampai sedang dengan rutin mampu meningkatkan pembentukan sel-sel pertahanan dalam tubuh serta mendukung proses pemberantasan patogen oleh sistem kekebalan.
Apabila Anda menghabiskan banyak waktu di dalam ruang tertutup, bisa jadi Anda akan merasa kurang mendapatkan sinar matahari secara cukup. Padahal, paparan sinar ini diperlukan oleh tubuh untuk memperoleh vitamin D, yang berfungsi sebagai stimulan bagi sistem imun kita, sebagaimana ditunjukkan hasil studi dari Universitas Kopenhagen.
Menurut Schreiber, kurangnya vitamin D dapat mengakibatkan penurunan sistem imun. Lebih dari 80% penduduk menderita defisiensi ini. Sebagian besar orang memerlukan tambahan suplementasi; namun, eksposur terhadap cahaya mataharilah cara termurni bagi tubuh untuk menciptakan vitamin tersebut.
5. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol dalam dosis tinggi bisa melemahkan kapabilitas tubuh dalam memproduksi sel-sel sistem pertahanan tubuh, meliputi sel T dan makrofag. Selain itu, alkohol juga berpotensi mereduksi efisiensinya tubuh dalam penyerapan zat gizi vital semacam vitamin serta mineral, yang mana kedua hal ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
“Meskipun minuman beralkohol bisa menyebabkan seseorang merasa lebih tenang, pada kenyataannya hal tersebut meningkatkan tingkat stres pada tubuh.” Ini disebabkan karena liver harus berusaha ekstra untuk mengurai alkohol yang masuk ke dalam tubuh.
Seiring waktu mengkonsumsi alkohol membuat sistem kekebalan tubuh berfungsi kurang efektif.” Minum alkohol juga dapat memiliki efek langsung pada sistem kekebalan tubuh.Menurut jurnal Alcohol, pesta minum melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda hanya dalam waktu 20 menit setelah konsumsi.
6. Merokok
Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga memengaruhi kemampuan tubuh melawan infeksi. Zat kimia dalam rokok, termasuk nikotin, dapat mengurangi produksi antibodi dan meningkatkan peradangan dalam tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.
“Merokok menghabiskan banyak vitamin dan mineral tubuh Anda. Mirip dengan alkohol, tubuh menggunakan simpanan vitamin dan mineral dan tidak dapat mengimbangi beban rokok yang dibebankan pada tubuh. Ini akan menyebabkan anda lebih sering sakit dan mungkin mengembangkan kanker,” kata Schreiber.
Mengurangi setidaknya beberapa dari kebiasaan tersebut dapat mendukung penguatan sistem imun Anda serta semoga menghindari kondisi sering terkena penyakit.
7. Kesepian
Menderita kesepian jangka panjang yang sering dialami lansia bisa memperbesar peluang terkena penyakit. Penelitian dari UCLA menyatakan bahwa 20% penduduk AS mengaku merasakan kesepian berkelanjutan, serta ilmuwan mencatat kondisi tersebut mungkin akan mengubah mekanisme pertahanan alamiah tubuh seiring perkembangan waktu.
Menjadi kesepian bukan hanya tentang ketidakhadiran fisik orang lain. Terkadang, individu merasa kesepian di ruangan yang penuh dengan orang. Kesepian bisa menjadi gejala masalah kesehatan mental atau dapat diakibatkan oleh penarikan diri secara fisik dari orang lain. Membangun kehidupan sosial yang sehat menjadi salah satu jalan keluar untuk hal ini.
(Enrich Samuel K.P)