Your cart is currently empty!
AsahKreasi
– Sejumlah gejala serangan strok bisa terlihat di area wajah seperti melemahnya otot yang menjangkiti mata, bibir, serta mulut; hal ini dapat terjadi di salah satu atau kedua sisinya.
Dikutip dari
Medical News Today
Kondisi tersebut timbul akibat ada yang mengganggu aliran darah menuju sebagian otak dikarenakan pembekuan atau perdarahan.
Kekurangan darah beroksigen pada sebagian otak dapat mengakibatkan sel-sel dalam wilayah tersebut mati, sehingga interaksi antara sel-sel menjadi terhambat.
Biasanya stroke akan mempengaruhi area bawah dari salah satu sisinya pada wajah tanpa melibatkan dahi. Akan tetapi, apabila kondisi tersebut menyerang batang otak, bisa jadi itu akan berdampak pula pada dahi.
Maka, apakah sajakah gejala strok yang timbul pada wajah?
Dihimpun dari
The Healthsite
Berikut adalah sejumlah tanda-tanda stroke yang terlihat pada bagian wajah:
Tanda awal dari serangan strok adalah wajah yang merosot. Ciri ini cukup jelas terlihat saat Anda mencoba untuk tersenyum.
Jika ketika Anda tersenyum hanya salah satu sisi wajah yang merosot atau terasa melemah, ini bisa menjadi tanda dari serangan strok.
Indikasi ini amat krusial sebab menandakan kebutuhan akan penanganan medis dengan cepat.
Gejala selanjutnya pada wajah akibat serangan strok adalah hilangnya sensasi atau mati rasa. Ini merupakan indikator paling biasa yang dapat diamati beberapa hari sebelum kondisi tersebut meliputi area wajah.
Gejala tersebut biasanya mempengaruhi satu sisi wajah saja. Orang yang mengalaminya bisa merasakan bahwa sebagian dari bibir atau kelopak matanya pada satu sisi tertentu menjadi kendur.
Atau, pasien itu merasakan kesulitan untuk tersenyum dan senyumannya tampak tidak simetris.
Orang yang pernah mengalami serangan strok umumnya akan merasakan kesulitan dalam berkomunikasi. Mereka bisa saja bergagap ketika bicara, bertahan untuk membentuk frasa atau kalimat, serta mendapatkan tantangan pada pemahaman mereka tentang ucapan pihak lain.
Kondisi ini cukup mengganggu karena mungkin menandakan bahwa strok telah merusak bagian otak yang berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi.
Berikutnya dari kondisi stroke adalah adanya gangguan pada pengelihatan.
Serangan stroke bisa mengganggu kemampuan melihat seseorang dengan tiba-tiba, entah itu di salah satu atau kedua matanya.
Permasalahan pada mata tersebut dapat mencakup visi yang blur, melihat dua objek dari satu titik, atau bahkan hilangnya pengelihatan sepenuhnya.
Apabila Anda menemui gangguan pada penglihatan disertai dengan tanda-tanda lain, silakan periksakan diri ke fasilitas kesehatan sesegera mungkin.
Di penghujung hari, stroke dapat menghasilkan kehilangan koordinasi atau keseimbangan, seperti halnya kesulitan dalam berjalannya langkah, merasakan pusing, ataupun mempunyai ketidakmampuan untuk berdiri dengan stabil.
Apabila ada orang yang terlihat tidak stabil atau merasa sulit untuk memindahkan lengan atau kaki mereka, kondisi tersebut mungkin menunjukkan adanya serangan strok.
Tidak dapat mengerti konsep-konsep dasar pun bisa menjadi indikasi dari serangan strok.
Jika seseorang terlihat kebingungan, kesulitan dalam berkomunikasi, atau mengalami penurunan memori, itu mungkin disebabkan oleh pengurangan aliran darah menuju otak.
Mengidentifikasi tanda-tanda tersebut secara dini amatlah krusial dalam menangani serangan strok sebelum terlalu telat.
Rasa sakit di kepala yang muncul mendadak dan tidak memiliki penyebab yang jelas dapat menandakan sebuah serangan strok. Hal ini khususnya perlu diperhatikan apabila disertai oleh gejala-gejala lain.
Rasa sakit kepala semacam itu biasa dijelaskan sebagai rasa sakit kepala terparah yang dialami seseorang dan dapat menandai kondisi hemoragik.
Segera cari bantuan medis apabila mengalami tanda-tanda tersebut.
Dikutip dari
Medical News Today
Gejala stroke pada wajah dapat pulih seiring dengan berlalunya waktu.
Namun, periode pemulihannya dapat mengambil waktu mulai dari beberapa bulan hingga bertahun-tahun.
Penelitian mengungkapkan bahwa sebagian individu yang menderita gejala stroke pada wajah bisa sembuh tanpa pengobatan khusus dari keparahan tersebut dalam jangka waktu 6 bulan setelah serangan.
Terapi fisik serta program rehabilitasi bisa memperbaiki ketahanan otot pasien yang tertimpa dampak strok tersebut.
Leave a Reply