6 Tokoh yang Memulai Proses Impeachment Gibran Rakabuming Raka versi Silvester Matutina


jabar.AsahKreasi

, Kota Bogor – Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina mengungkapkan penyesalannya atas munculnya wacana impeachment terhadap Gibran yang disuarakan oleh Forum Purnawirawan TNI beberapa saat lalu.

Sangat disesali oleh saya terkait dengan delapan ide kurang berkualitas dari para pensiunan tentara tersebut. Ide-ide ini tanpa didasari penelitian menyeluruh serta tidak memiliki landasan hukum,

“Tiada satu pun dari kedelapan poin proposal tersebut yang masuk akal untuk kemaslahatan bangsa kita. Seluruhnya sia-sia dan hanya menimbulkan keributan serta permusuhan,” ujar Silfester.

Menurut Silfester, Wakil Presiden Gibran berpasangan dengan Presiden Prabowo merupakan pilihan utama dari kebanyakan penduduk negara ini, yaitu sekitar 58,59%, atau tepatnya 96.214.691 suara resmi pada Pemilihan Umum Presiden tahun 2024.

Prabowo-Gibran telah memenangkan kasusnya di Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga pengaduan dari pasangan Calon Presiden Anies Baswedan (01) dan Ganjar Pranowo (03) dibatalkan. Setelah itu, mereka dinyatakan sebagai pemenang secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).

Sejak diambil sumpahnya menjadi Presiden dan Wakil Presiden hingga sekarang telah enam bulan berkuasa, Prabowo-Gibran belum melakukan pelanggaran terhadap prosedur atau undang-undang dasar negara.

“Maka, tak ada sebab apa pun untuk dilakukan pemakzulan berdasarkan Pasal 7A dan 7B Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatakan bahwa Presiden atau Wakil Presiden bisa dihentikan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) atas permintaan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), jika sudah jelas melanggar hukum,” katanya.

Silfester menduga bahwa opini ini disebarkan secara sengaja untuk memecah belah hubungan antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi serta meresahkan masyarakat serupa dengan kontroversi ijazah Jokowi, isu matahari kembar, undang-undang Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan berbagai isu lainnya.

Silfester Matutina mengungkapkan bahwa pemakzulan terhadap Gibran hanyalah salah satu bagian dari strategi lebih besar untuk menurunkan Presiden Prabowo, dan hal ini dilancarkan oleh:

  1. Kelompok yang merasa kesal karena gagal mendapatkan posisi atau malah didepak dari jabatan saat pemerintahan Jokowi kini melanjutkan perlawanan mereka pada masa Prabowo.
  2. Pengusaha gelap, koruptor dan tokoh politik berbahaya yang usaha mereka kacaukan
  3. Para pendukung calon presiden yang masih sulit menerima kekalahan dalam pemilu presiden tersebut.
  4. Kelompok ekstremis keagamaan yang organisasinya dibubarkan pada masa pemerintahan Jokowi
  5. Asing yang berupaya mengurangi kekuatan Indonesia
  6. Para analis dan peramal jang mengintimidasi masyarakat dengan klaim bahawa Indonesia bakal terjebak dalam krisis, serta memvoniskan Gibran sementara Prabowo dituduh akan di-coup oleh individu bertubuh kurus, namun sebenarnya semuanya hanyalah ilusi.

Kami perlu yakin bahwa pasangan Prabowo-Gibran benar-benar solid, terlebih lagi hubungannya dengan Bapak Jokowi sungguh luar biasa dan tak akan putus. Bahkan, Presiden Prabowo telah menunjuk Bapak Jokowi sebagai duta Indonesia dalam upacara pemakaman Paus yang berlangsung di Vatikan.

“Saya berharap agar seluruh warga tidak mudah terprovokasi dan pecah belah. Kami perlu bersatu padu serta bekerja sama erat demi menciptakan Indonesia Emas pada tahun 2045 meski dalam situasi geo-politik dan ekonomi global yang tak dapat diprediksi,” demikian penjelasannya.

(mar7/jpnn)

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com