Skip to content

6 Peringatan Dini yang Menunjukkan Kamu Bersikap Toxic Terhadap Pasangan


AsahKreasi

– Di dalam suatu hubungan, biasanya lebih cenderung menumpukan perhatian pada kekeliruan pasangan saja, lupa untuk mengamati bahwa tindakan kita sendiri mungkin juga menjadi akar dari persoalan tersebut.

Salah satu aspek krusial dalam menciptakan relasi yang baik yakni memiliki kecakapan melakukan refleksi pribadi.

Ada sejumlah

red flag

yang mengindikasikan kemungkinan perilaku toxicmu dalam suatu hubungan, sebagaimana dijelaskan oleh

Huff Post

, Rabu (23/4/2025).

6 Tanda Merah Ketika Anda Sikapi Partner Secara Toxic tanpa Disadari

1. Gagal untuk bersikap transparan dalam komunikasi

Komunikasi merupakan dasar untuk memiliki relasi baik. Bila Anda tertutup atau menjauhi dialog jujur bersama pasangan, hal tersebut dapat berakibat buruk.

red flag

dalam hubungan.

Inabilan untuk berkomentar dengan jujur dan langsung merupakan indikator dari suatu pola perilaku.

toxic,”

Menurut Steve Alexander, seorang konselor kesehatan mental yang telah terdaftar di New York Wellness.

Menurut psikoterapis Noorhayati Said, bisa jadi Anda sudah biasa memulai perselisihan-perselisihan kecil atau lebih mengejar kepentingan pribadi daripada kebutuhan pasangan.

Lebih baik jangan mengelakkan diri dari komunikasi langsung dengan pasangan. Atasi semua permasalahan mulai dari akarnya supaya tidak menimbulkan konflik dalam hubungan.

toxic.

2. Perasaan buruk mendominasi dirimu

Pada sebuah hubungan yang baik, cinta serta penghormatan menjadi kunci utama dalam mewujudkan kebahagiaan bersama.

Namun, apabila Anda kerap kali dipengaruhi oleh perasaan seperti iri hati, balas dendam, atau kurang bernilai, ini dapat menunjukkan adanya trauma emosional yang masih terbuka dan belum tertutup.

Said menyarankan untuk bertanya kepada diri sendiri, ‘Apakah aku menguatkan pasanganku melalui puji-pujian atau malah merendahkan dia dengan kata-kata yang menyakitkan?’

Menurut terapis pernikahan dan keluarga Grace Choi, emosi yang belum tertangani bisa muncul dalam bentuk tingkah laku merugikan pasangan, entah itu melalui ucapannya yang menusuk hati ataupun sikapnya yang menjauhkan diri.

3. Memiliki harapan yang tidak terucapkan

Kamu sering kali mengharapkan bahwa pasangan dapat menyadari keperluanmu meskipun belum terungkap dalam percakapan. Namun pada akhirnya, tak seorang pun memiliki kemampuan untuk menerjemahkan pemikiran menjadi pengertian secara langsung.

“Harapan yang tak disampaikan dapat menyebabkan pasangan merasa seolah-olah sedang berjalan melalui ladang ranjau,” ungkap Choi.

Menyebut bahwa pasangan seharusnya mengerti apa kebutuhanmu tanpa perlu berbicara pun bisa menimbulkan perselisihan.

gunakan cara berkomunikasi yang jelas dan transparan untuk mengungkapkan apa yang kamu inginkan, hindari sindiran atau penyalahan.

4. Ingin kendali penuh

Memiliki kontrol penuh dalam suatu hubungan mungkin memberikan rasa aman, tetapi apabila berlebihan, hal itu dapat berkembang menjadi taktik manipulatif yang mencemari ikatan Anda dengan pasangan.

” perilaku kontrol seperti memegang kendali atas pengelolaan keuangan, manajemen waktu, hingga interaksi sosial pasangan dapat muncul dengan perlahan dan kemudian bertambah menjadi suatu bentuk paksaan,” ungkap konselor terdaftar Elizabeth Fedrick.

Perilaku ini juga umumnya diikuti dengan ketergantungan yang kuat, akibat dari pengendalian yang dipicu oleh ketakutan akan kerugian.

5. Anda mengindikasikan siklus tingkah laku yang tidak sesuai dengan kondisi sehat.

Tindakan yang tidak sesuai adaptasi terjadi saat individu gagal menyesuaikan diri dengan situasi di sekelilingnya dengan normal.

Apabila Anda kerap kali melewati batas, merendahkan pasangan di hadapan publik, atau berkelanjutan dalam pola perselisihan tanpa ada resolusi, hal tersebut merupakan perilaku yang tidak sehat.

red flag

.



Love bombing

Dan ketidakpedulian terhadap tanggung jawab atas kekeliruan merupakan bagian dari pola perilaku berbahaya,” kata Fedrick.

Dia menyebutkan bahwa perpecahan yang selalu berlanjut tanpa penyelesaian, disertai dengan perdamaian yang mendalam, merupakan skema umum dalam hubungan.

toxic.


6. Sedikit memiliki pemahaman tentang diri sendiri

Tidak bisa mengambil kritikan dengan baik, ragu untuk melakukan refleksi pribadi, serta sering kali menuduh pasangan adalah tanda yang menunjukkan kemungkinan besar Anda belum sepenuhnya menyadari pengaruh dari tingkah laku Anda.

“Kekurangan pemahaman diri sendiri merupakan tanda terpenting dari keracunan,” ungkap Alexander.

Ini bukan soal mencapai kesempurnaan, tetapi siap untuk mengkaji bagaimana perilaku Anda berdampak pada pasangan.

Said menambahkan, banyak perilaku

toxic

berasal dari skema yang terbentuk selama masa kecil atau pengalaman relational sebelumnya.

Pemikiran introspektif, bertanggung jawab atas perasaan sendiri, serta mendapatkan dukungan profesional seperti konseling merupakan tahap vital dalam proses transformasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *