5 Alasan Kenapa Berjalan Kaki Unggul daripada Lari


AsahKreasi

Banyak orang meyakini bahwa semakin berat jenis olahraganya, maka keuntungan yang diperoleh pun akan lebih signifikan.

Akan tetapi, berjalan kaki menunjukkan bahwa hal baik bagi kesehatan tubuh tak selalu perlu berasal dari olahraga yang keras.

Kegiatan ringkas ini menyajikan bermacam-macam keuntungan bagi kesehatan tubuh, dan di beberapa aspek malah melebihi manfaat dari lari atauolahraga tertentu tersebut.

jogging.

Walaupun olahraga lari memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kebugaran tubuh, terlebih lagi bagi orang-orang yang menginginkan peningkatan kecepatan ataupun ketahanan, namun berjalan nyatanya memberi manfaat yang lebih baik dalam jangka waktu panjang.

Berjalan kaki menawarkan kelebihan unik yang perlu diperhitungkan, terutama untuk orang-orang yang menginginkan gaya hidup sehat dan berkesinambungan.

Mengapa berjalan kaki dapat menjadi pilihan yang lebih unggul dibandingkan dengan lari?

Sebab berjalan kaki lebih unggul dibandingkan dengan lari.

Berikut adalah 5 alasannya kenapa berjalan kaki lebih unggul dibandingkan dengan lari:

1. Berjalan kaki bermanfaat bagi sendi-sendinya.

Dilansir dari

Times of India

, Minggu (27/4/2025), bagi Anda yang mengalami gangguan pada lutut, menderita radang sendi, memiliki berat badan berlebih, atau baru saja memulai petualangan menuju kebugaran, berjalan kaki bisa menjadi pilihan ideal.

Berlari menyebabkan beban sekitar tiga kali berat badan Anda mendarat di tiap langkah. Selain itu, olahraga ini pun menambah ketegangan yang signifikan pada area lutut.

Sebaliknya, berjalan tidak akan menyebabkan beban berat pada sendi dan lutut, juga tidak akan mengakibatkannya aus di dalam tubuh.

Jalan kaki ideal bagi orang dewasa yang lebih tua, mereka yang memiliki riwayat nyeri sendi, ataupun sedang pulih dari cedera.

Bukan saja melewati masalah itu, namun juga secara proaktif menambah kekuatan pada otot dan tulang dari waktu ke waktu melalui metode yang lebih lembut dan bertahan lama.

2. Melangkah menjadi tugas yang lebih sederhana untuk dijalankan

Apabila Anda sehari-hari disibukkan oleh aktivitas kerja serta kegiatan rumah tangga, lari mungkin terasa sangat menguras energi.

Selain itu, kadangkala tubuh orang tertentu mungkin tidak sesuai dengan jenis olahraga kardio yang berat.

Berjalan kaki bisa jadi jawaban yang pas, dan kegiatan ini dapat diintegrasikan dalam hampir semua aktivitas sehari-hari.

Tingkatkan kegiatan jalan kaki dalam rutinitas harian, apakah itu di lingkungan rumah atau saat menyelesaikan tugas di tempat kerja.

Bisa jadi, berjalan kaki akan tampak seakan-akan bukan olahraga, tetapi lebih mirip dengan aktivitas perpindahan, pengambilan napas, serta bersantai.

Tetapi, apabila dijalankan dengan konsisten, akan memiliki dampak yang sangat besar pada kebugaran jasmani.

Daripada berlari atau

jogging

Yang tak konsisten, berjalan kaki setiap hari dengan teratur malah memiliki dampak yang lebih besar pada kondisi fisik.

3. Berjalan kaki bermanfaat bagi kesejahteraan psikologis.

Berlarian adalah suatu kegiatan yang lumayan keras, sehingga bisa menambah laju denyut nadi, membuat pernapasan menjadi singkat, serta mengharuskan otak untuk bekerja lebih ekstra.

Kegiatan itu mungkin sesuai untuk beberapa individu. Akan tetapi, bagi mereka yang sedang mengalami stres, cemas, lelah secara psikis, atau burnout emosi, berjalan malah akan menciptakan kedamaian pikiran dan bukannya menimbulkan rasa gembira.

Berjalan kaki juga dapat menjadi cara untuk bermeditasi, terutama dilakukan di ruang terbuka hijau.

Tidak perlu memutar lagu, tetapi hanya dengan mendengar suara burung, riya daun yang bergesekan ketika berjalan, pikiran Anda akan mereda.

Banyak terapis justru menganjurkan melakukan terapi dengan cara berjalan sambil mengobrol. Kegiatan ini dapat memasukkan seseorang ke dalam irama yang meredakan sistem saraf.

Oleh karena itu, apabila tujuan Anda tidak semata-mata tentang kesehatan jasmani, melainkan juga keserasian mental, berjalan dapat menjadi opsi yang paling tepat.

4. Jalan kaki bagus untuk metabolisme

Berjalan ternyata sangat efektif untuk menurunkan berat badan dan membakar lemak, terutama bagi mereka yang memiliki metabolisme lebih lambat atau ketidakseimbangan hormon.

Ketika berlari atau

jogging

, tubuh tidak hanya membakar kalori dengan cepat, tetapi juga sering kali memicu nafsu makan yang lebih besar setelahnya.

Berikut ini adalah alasannya kenapa banyak atlet lari merasakan kebutuhan untuk makan dalam porsi yang lebih besar usai latihan keras mereka.

Malahan, berjalan bisa membantu menjaga metabolisme dengan baik tanpa menyebabkan rasa lapar yang berlebihan.

Kegiatan ini pun berperan dalam menstabilkan level glukosa di darah serta memperbaiki kepekaan terhadap insulin.

5. Berjalan kaki dapat diikuti oleh semua orang.

Tidak setiap individu mempunyai ketahanan tubuh, kapasitas paru-paru, atau kondisi jantung dan pembuluh darah yang cukup baik untuk bisa lari.

Anak-anak, lansia, individu dengan penyakit asma, mereka yang baru saja menjalani prosedur bedah, ataupun orang-orang dengan obesitas, kemungkinan akan mengalaminya.

jogging

atau berlari sulit dilakukan.

Sebaliknya, berjalan bisa dilaksanakan dengan mudah tanpa memerlukan peralatan tambahan apapun.

Tidak diperlukan sepatu mahal, aplikasi, jam tangan olahraga, atau jalur lari.

Hanya dengan menapaki langkah, menghirup udara, dan bergerak. Tak penting seberapa pelan kau jalan.

Kelemahan berlari dibandingkan berjalan

Dilansir dari

Mayo Clinic

(11/3/2025) para pelari berisiko mengalami cedera lebih besar dibandingkan dengan pejalan kaki. Jenis cedera yang sering terjadi meliputi sakit pada tulang betis, kelelahan otot, serta masalah di area lutut.

Akibatnya dapat menjadi lebih serius dan mengarah ke patah tulang stress, khususnya apabila Anda melakukan lari tanpa istirahat cukup atau asupan gizi yang seimbang.

Berlari juga mengharuskan adanya waktu pemulihan yang cukup lama akibat lelah pada otot serta dampak kolision yang berkelanjutan, sehingga biasanya diperlukan hari istirahat atau alternatif jenis olahraga di tengah sesi latihan.

Efek kuatnya berlari bisa menjadikan jenis olahraga ini kurang sesuai untuk mereka yang telah mengidap osteoartritis (inflamasi pada persendian).

Perlu diingat bahwa lari bukanlah cara langsung untuk mengurangi artritis yang telah terjadi. Bagi individu dengan kondisi sendi rusak atau artritis dalam tahap sedang sampai parah, bisa jadi aktivitas berintensitas tinggi malah akan meningkatkan gejalanya.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *