AsahKreasi
– Wajan anti lengket adalah peralatan memasak favorit dikarenakan kemudahannya dalam mengolah hidangan yang umumnya menempel.
Ketebalan yang lembut menjadikan makanan mudah untuk diambil tanpa tersangkut, dan juga mempermudah tugas membersihkan.
Perlu diingat meskipun bahwa bukanlah semua tipe makanan serta teknik memasak sesuai dengan penggunaan wajan anti lengket.
Melansir
Real Simple
, Kamis (24/4/2025), berikut ini adalah sejumlah jenis makanan yang sebaiknya tidak dipanggang atau dikukus menggunakan wajan teflon.
Makanan asam
Makanan yang memiliki rasa asam seperti saus tomat, jus jeruk nipis, cuka, dll seringkali dimasukkan ke dalam banyak jenis masakan. Walaupun tampak tidak membahayakan, menyiapkan bahan-bahan tersebut dengan durasi panjang di panci anti lengket bisa mengurangi umurnya lebih cepat.
Sebab itu, lapisan wajan anti lengket pada dasarnya tidak bertahan melawan sifat korosif dari asam yang selalu dipanaskan.
Saat coating antilengket mulai rusak, komponen dasar panci berbahan logam seperti aluminium dapat kelihatan. Apabila hidangan asam menyentuh permukaan logam itu, akan timbulreaksi kimia sehingga menimbulkan rasa logam serta perubahan warna pada sajian Anda.
Di luar mengurangi mutu rasanya, menggunakan seperti ini untuk waktu yang lama dapat dengan cepat mempersingkat umur simpan panci.
Daging panggang
Proses memanggang makanan mengharuskan adanya suhu tinggi supaya kulit daging dapat terkaramelisasi, sehingga menciptakan kerak luar yang gurih dan nikmat. Namun demikian, penggunaan wajan anti lengket bukanlah pilihan ideal karena kurang tahan pada temperatur sangat tinggi.
Biasanya, temperatur maksimal yang aman untuk penggunaan wajan teflon berkisar pada 200°C. Jika memanjatkan wajan tanpa isi sampai suhunya melampaui angka tersebut, lapisannya bisa mencair atau rusak.
Rusaknya lapisan tahan lengket disebabkan oleh suhu ekstrem tak sekadar menghancurkannya, namun juga bisa membebaskan zat kimia beracun semacam polytetrafluoroethylene (PTFE). Zat ini bila tertelan atau dihirup dapat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan manusia.
Maka dari itu, jika Anda ingin memanggang steak, dada ayam, ataupun sayuran ber tekstur keras, sebaiknya gunakan wajan besi cor atau stainless steel. Kedua jenis wajan ini dapat menyimpan serta menyebar panas secara lebih rata dan stabil.
Masakannya yang harus tetap dikocok atau diaduk terus-menerus
Banyak masakan tertentu seperti sop pekat atau saus dengan dasar krim mengharuskan adonan disiram secara terus-menerus saat dimasak.
Proses pengadukan ini bisa menyebabkan gesekan berkelanjutan di bagian dalam panci, hal itu secara bertahap akan merusak lapisan anti lengket meskipun Anda memakai sendok dari silikon ataupun kayu.
Walaupun dampaknya mungkin tak selalu nampak secara langsung, partikel halus dari coating wajan dapat lepas dan mencampuri masakan Anda.
Secara keseluruhan, ini akan mengecilkan fungsi dari lapisan perlindungan serta dapat memengaruhi kondisi kesejahteraan seseorang.
Masakan dengan teknik deglazing
Deglazing merupakan metode memasak yang umumnya dipakai untuk menghasilkan saus ataupun sup. Cara kerjanya dengan menambahkan zat cair semisal asam sakti dan kaldy ke dalam penggorengan saat proses panggang daging telah selesai dilakukan, bertujuan agar partikel pangan yang melekat pada permukaan bawah panci larut kembali.
Sisa makanan ini disebut sebagai “fond” dan menjadi elemen penting untuk cita rasa pada saus berlapis.
Akan tetapi, wajan teflon tidak diciptakan khusus untuk membuat fond sebab tujuannya adalah agar makanan tidak melekat. Akibatnya, langkah deglazing kurang berfungsi dengan baik dan cita rasa yang terbentuk pun tak akan sempurna.
Di samping itu, ketika cairan sejuk dimasukkan ke dalam wajan yang sangat panas, akan terjadi pergantian suhu secara tiba-tiba yang dapat meningkatkan laju kerusakan pada lapisan anti lengket tersebut.
Agar mendapatkan hasil yang optimal, disarankan untuk menerapkan teknik ini dengan menggunakan wajan dari bahan stainless steel atau besi cor.