Skip to content

4 Gejala Gangguan Ginjal yang Terlihat di Permukaan Kulit


JAKARTA, AsahKreasi

Penyakit gagal ginjal adalah situasi di mana salah satu atau kedua ginjal tidak bekerja dengan baik.

Penyakit ini bisa mengenai semua orang, bahkan golongan remaja. Kerusakan pada organ ginjal cenderung tak terdeteksi dengan mudah.

Seorang pasien baru menyampaikan beberapa keluhan ketika kondisi gagal ginjal yang dialaminya telah mencapai tahapan akhir.

Sebenarnya, terdapat berbagai gejala awal penyakit ginjal yang bisa nampak di permukaan kulit dan ini harus membuat Anda semakin hati-hati.

Gejala-gejala tersebut umumnya diremehkan atau diasumsikan sebagai gangguan kesehatan sederhana, tetapi apabila tidak ditangani bisa mengakibatkan komplikasi yang parah.


Berikut ini adalah gejala gangguan ginjal yang dapat terlihat di permukaan kulit sebagaimana dikutip dari situs web American Academy of Dermatology Association (AADA):

1. Perubahan warna kulit.

2. Gatal-gatal atau pruritus.

3. Munculnya bercak-bercak merah.

4. Kelelahan ekstrim dan pucat.

Sumber kutipan tersebut merupakan informasi langsung dari AAD tentang indikator kesehatan ginjal melalui perubahan-perubahan pada kondisi kulit.

1. Kulit kering

Kekurangan hidrasi berlebihan pada kulit bisa jadi indikator adanya masalah dengan organ ginjal. Gejala-gejala tersebut meliputi perubahan tekstur kulit menjadi lebih kasar, tampak bersisik mirip ikan, terasa kencang saat disentuh, serta rentan pecah atau retak.

Keadaan ini terjadi akibat peningkatan level fosfat dan kalsium di dalam tubuh yang disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal untuk menapis zat-zat tersebut.

Di samping itu, ginjal yang kurang berfungsi dengan baik bisa mengacaukan pengaturan kelenjar keringat serta minyak, menyebabkan kulit kehilangan kelembapannya secara alami.

2. Muncul ruam

Timbul ruam pada kulit yang diidentifikasi sebagai tonjolan kecil berbentuk kubah serta menimbulkan rasa gatal yang hebat.

Ruam ini disebut juga sebagai pruritus uremik, yakni sensasi gatal ekstrem yang timbul lantaran adanya kumulasi produk sisa dan toxin di dalam aliran darah ketika fungsi ginjal mulai menurun.

Berkelompok benjolan yang berukuran kecil ini umumnya muncul pada sejumlah area badan seperti punggung, lengan, ataupun perut.

Keluarnya ruam dan benjolan ini bisa hilang tanpa campur tangan, tetapi umumnya akan timbul benjolan baru.

3. Kulit melepuh

Di luar ruam dan rasa gatal, beberapa pasien dengan masalah ginjal mungkin mengalamai kulit yang pecah-pecah secara mendadak. Gejala tersebut biasanya timbul di bagian tangan serta kaki.

Bintik-bintik itu memuat fluida dan mungkin menimbulkan rasa sakit atau gatal. Dengan bertambahnya waktu, bintik-bintik tersebut akan meletus atau terbuka, lalu mulai kering.

Setelah tahap pemulihan, bisanya lesi akan meninggalkan jejak luka atau pergantian pigmen pada daerah yang terserang.

Pembengkakan ini mungkin dipicu oleh beberapa hal terkait masalah pada organ ginjal, misalnya akumulasi zat sisa di dalam tubuh (uremia), atau tidak seimbang-nya kandungan elektrolit.

4. Perubahan warna kulit

Pergantian warna pada kulit bisa jadi adalah indikasi adanya masalah dengan organ ginjal. Apabila ginjal tidak lagi berfungsi secara optimal, zat-zat terbuang akan mengendap di dalam tubuh.

Penebalan yang terjadi bisa mengakibatkan perubahan pigmen pada kulit.Warnanya akan bervariasi dari pucat, kelabu, kuning muda, hingga hitam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *