Pesona Bali tidak terletak semata-mata pada keelokan panoramaalamnya, tetapi juga pada keragaman warisan budayanya. Tidak mengherankan jika pariwisata budaya menjadi tujuan utama untuk pelancong baik domestik maupun internasional.
Dalam kemajuan teknologi pada zaman modern saat ini, tradisi di Pulau Dewata ternyata masih sangat lestari. Penduduknya dengan teguh menepati setiap kebiasaan tersebut, serta berupaya mengenalkannya kepada masyarakat global.
Penasaran dengan berbagai macam wisata budaya yang ada di Bali? Ayo kita lihat keragaman budayanya di pulau seribu pura tersebut.
Wisata Budaya di Bali
Nikmati pengalaman berkeliling Bali dengan mengunjungi sejumlah lokasi budaya yang terinspirasi oleh agama Hindu-Buddha. Beberapa destinasi wajib dikunjungi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pusat Seni Budaya Art Centre Taman Werdhi Budaya
Art Centre Taman Werdhi Budaya adalah tempat untuk berbagai kegiatan seni dan budaya, khususnya menyelenggarakan pertunjukkan-pertunjukkan adat Bali. Dengan luas sekitar lima hektar, taman ini memiliki area seperti ruang pameran kesenian, teater luar ruangan, serta auditorium indoor.
Anda juga dapat mengunjungi perpustakaan sejarah dan sebuah pura di tempat ini. Tahunannya, Pesta Kesenian Bali diselenggarakan di area taman budaya tersebut.
Lokasi
Jalan Nusa Indah Nomor 1, Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali
2. Pura Tanah Lot
Tanah Lot adalah lokasi suci bagi pemeluk agama Hindu. Di area ini terdapat dua buah pura, satu berada di atas bebatuan besar dan yang lainnya terletak di puncak tebing setinggi itu.
Pura Tanah Lot tetap berada dalam kategori Pura Dang Kahyangan, serta digunakan untuk memuja para dewa pelindung lautan. Lokasi suci ini pun dikenal sebagia salah satu spot unggulan.
spot
ideal untuk menyaksikan sunset.
Lokasi
Pantai pesisir di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali
3. Desa Penglipuran
Penglipuran menjadi destinasi pariwisata budaya pilihan bagi para pelancong karena penduduk setempat tetap mempraktikkan serta merawat warisan adat Balinya dalam keseharian mereka. Ini terlihat melalui desain struktur bangunan dan penanganan lahan yang sesuai dengan prinsip Tri Hita Karana.
Filosofi Tri Hita Karana merujuk pada pandangan masyarakat Bali mengenai kesetimbangam dalam hubungan antara Tuhan, manusia, serta alam sekitarnya. Agar dapat mencapai harmoni sosial, penduduk di sebuah desa yang luasnya 112 hektar ini memiliki dua macam peraturan yaitu
awig
(peraturan tertulis) dan
drestha
(adat kebiasaan tak tertulis).
Lokasi
Jalan Penglipuran, Desa Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali
4. Taman Budaya GWK Garuda Wisnu Kencana
GWK atau Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana memiliki sebuah patung utama yaitu Garuda Wisnu Kencana dengan tinggi mencapai 120 meter tepat di tengah area tersebut. Selain itu, dalam wilayah yang sama juga terdapat Patung Garuda lainnya yang lebih kecil dengan tinggi sekitar 18 meter.
Akan tetapi, keistimewaan dari taman budaya ini tidak terletak hanya di
landmark
-Ya, tetapi pilihan tempat wisata yang disediakan. Dimulai dengan museum seni yang memuat koleksi sejarah, area untuk pertunjukkan tarian kecak gratis, serta banyak fasilitas lainnya.
Lokasi
Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali
Beji Samuan Park: Pilihan untuk Liburan Alam dan Ibadah Agama