Skip to content

10 Saham Paling Beringin di Tengah IHSG Hijau: IKAI, WSBP, dan TAMU Bergerak


AsahKreasi

, JAKARTA – Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebanyak 1,47% pada hari Rabu, tanggal 23 April 2025, beberapa saham tetap anjlok dengan signifikan di zona merah dan bahkan mencapai penurunan lebih dari 10 persen.

Berdasarkan data

Bloomberg

,
IHSG
Mencatatkan kenaikan sebanyak 1,47% hingga mencapai angka 6.634,38 untuk hari ini. Sepanjang sesi trading, IHSG dimulai dari titik 6.589,33 dan pernah merambah puncaknya sampai tingkat 6.642,92, sementara itu rendahannya berada di posisi 6.588,26.

Catatan menunjukkan bahwa terdapat 412 saham yang mengalami kenaikan, 193 saham berkurang nilainya, serta 201 saham tidak ada perubahan signifikan. Di sisi lain, nilai kapitalisasi pasarnya yaitu

market cap

mencapai Rp11.541 triliun.

Dalam kinerja indeks komposit yang semakin membaik, saham-saham seperti IKAI, BAPI, dan TAMU turut tercatat sebagai bagian dari 10 saham dengan penurunan nilai paling signifikan atau

top losers

pada perdagangan hari ini.

Saham milik PT
Intikeramik Alamsari Industri
Tbk. (IKAI) merupakan saham yang mengalami kerugian tertinggi pada hari itu dengan penurunan sebesar 12,50% mencapai hargaRp7 per saham. Saham di posisi kedua adalah PT Bhakti Agung Propertindo Tbk. (BAPI), yang juga merosot 12,50% hingga tingkatharga Rp7. Sedangkan saham PT Andira Agro Tbk. (ANDI) turun tajam 11,11% sampai ke angka Rp8.

Selain saham-saham tersebut, PT Era Mandiri Cemerlang Tbk. (IKAN) jatuh 9,52% ke level Rp95, PT Ricky Putra Globalindo Tbk. (RICY) turun 8,89% ke level Rp41, dan PT Putra Rajawali Kencana Tbk. (PURA) turun 8,33% ke level Rp11 per saham.

Sementara itu, empat saham dalam jajaran 10

top losers

diisi oleh PT Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII) yang terjun 7,89% ke level Rp350, saham PT
Waskita Beton Precast
Tbk. (WSBP) mengalami penurunan sebesar 7,69% mencapai tingkat harga Rp12 per saham. PT Pelayaran Tamarin Samudera Tbk. (TAMU), juga merosot 7,69%, berada di posisi harga Rp12 per saham. Sementara itu, PT Pool Advista Finance Tbk. (POLA) terdepresiasi 7,69% menjadi level Rp12 per saham.

Dihubungi

Bisnis

, Analis Senior dari Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menyebutkan bahwa mempertahankannya suku bunga acuan BI tetap di angka 5,75% adalah langkah yang biasa dilakukan oleh Bank Indonesia dalam rangkaian upaya menanggapi pelemahan nilai rupiah.
rupiah
Lebih dari itu, tindakan tersebut dipandang sebagai hal yang sesuai mengingat ketidakstabilan ekonomi dunia saat ini.

Memang di sini masih seperti yang telah kita duga sebelumnya, mengingat BI menyadari bahwa ancaman volatilitas terhadap nilai tukar rupiah masih berlanjut selama masa globalisasi ini.

uncertainty remains.

Tentu saja hal itu normal jika BI Rate disetting pada tingkat yang sama,” ujarnya saat berbicara dengan

Bisnis

, Rabu (23/4/2025).

Menurutnya, keputusan
Bank Indonesia
sesuai dengan janji bank sentral dalam melaksanakan intervensi moneter guna mengurangi risiko

capital outflow

yang terjadi.

Selain itu, Nafan juga menganggap tak ada sektor khusus yang bakal terpengaruh oleh penentuan tingkat suku bunga dasar tersebut.

Sementara dasar-dasar dari sebuah perusahaan kuat, para investor akan terus memilih perusahaan itu sebagai pilihan investasi mereka tanpa melihat suku bunga acuan.



Disclaimer

Berita ini bukan ditujukan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Seluruh keputusan investasi terserah pada pembaca. AsahKreasi tidak berkewajiban atas setiap kerugian ataupun keuntungan yang dialami akibat keputusan investasi oleh para pembaca.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *